Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Blitar, M Syaikhul Munib, mengatakan, MAR mengakui perbuatannya mencuri uang milik teman-teman santrinya pada mediasi yang diadakan di pondok pesantren pada 19 Desember 2023 lalu.
“Setelah itu, situasi sudah tenang. Kemudian masuk masa libur akhir tahun. Entah kenapa kemudian terjadi pengeroyokan itu setelah mereka kembali masuk pondok Januari 2024 ini,” tuturnya.
Baca juga: 3 Santri di Lampung Tengah Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji Ponpes
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa pengeroyokan itu dipicu oleh pencurian uang milik sejumlah santri yang diduga dilakukan oleh MAR.
Namun, polisi tidak mengungkap bagaimana pencurian yang terjadi awal Desember 2023 itu menjadi pemicu pengeroyokan yang terjadi pada 2 Januari 2024 setelah para santri menjalani libur panjang akhir tahun.
“Hasil pemeriksaan, diduga korban melakukan pencurian uang milik teman-temannya. Ini mengakibatkan teman-teman melakukan tindak pidana tersebut (pengeroyokan),” ujar Feby.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Alasan Polisi Tak Menahan 17 Tersangka Kasus Pengeroyokan yang Mengakibatkan Santri di Blitar Tewas