Saat keluar dari toko, EY melihat langsung korban dihajar dan diseret hingga berdarah-darah.
EY menduga, massa tersebut berasal dari salah satu kelompok perguruan pencak silat.
Kemudian, dua orang laki-laki yang menjadi korban merupakan pengunjung yang sedang nongkrong di ruas jalanan tersebut.
Dikatakan EY, korban yang diduga kuat merupakan pengunjung itu tak menggunakan atribut silat.
Namun, korban memakai kaus logo komunitas pecinta sepeda motor CB.
"Atributnya pesilat. Pakai hoodie, pakai kaus, ada lambangnya. (Asal perguruan silat) aku gak tahu, karena malam, agak samar. Karena orang bergerak. Kejadiannya jam 23.30 WIB," ungkap EY, Senin.
EY menduga jumlah massa pengeroyokan lebih dari 50 orang.
Namun, pelaku yang melakukan pengeroyokan langsung terhadap dua orang korban berjumlah sekitar delapan orang.
"Gak sampai 100 orang. Tapi kayaknya ya 50 orang orang lebih. Kalau yang mengeroyok, ada sekitar enam atau delapan orang. Kan ada videonya," kata dia.
Meski mengetahui secara langsung, namun EY tak bisa memastikan pemicu aksi pengeroyokan tersebut.
Kini EY mengaku resah dengan adanya aksi tersebut.
Oleh karena itu, ia berharap pihak keamanan setempat meningkatkan keamanan dengan menggiatkan patroli di ruas jalan tersebut.
"Kalau konvoi sering, kalau ada musuhnya, (dikeroyok) ya baru pertama kali ini. Untungnya gak ada."
"Karena saat itu saya buka sedikit, karena ada kerjaan di dalam. Ada ramai-ramai saya buka sedikit, untuk lihat depan. Langsung mereka pergi," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di SURYA.id dengan judul Cerita Warga yang Saksikan Massa Beratribut Pencak Silat Keroyok Pengunjung Jalan Tunjungan Surabaya
(Tribunnews.com/Linda) (SURYA.co.id/ Luhur Pambudi)