TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO- Seorang perawat di RSUD Aloei Saboe Gorontalo ditampar pasien, Sabtu (20/1/2023) sore.
Kepala Ruangan Isolasi RSUD Aloei Saboe, Sakina Mootalu mengatakan perawat tersebut ditampar saat merawat pelaku.
Saat itu, korban mengikuti instruksi dari dokter mengganti botol Water Sealed Drainage (WSD) atau Chest Tube pelaku.
Baca juga: Aniaya Pemilik Warung di Polonia Hingga Tewas, Oknum TNI AU Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara
Sekadar informasi, botol WSD atau Chest Tube merupakan selang dada atau gembok salir air yang dikenal dalam dunia medis.
WSD atau Chest Tube digunakan untuk mengeluarkan cairan atau udara dari rongga dada melalui selang.
Selang dengan air sebagai “katup” ini memungkinkan pergerakan cairan atau udara keluar dari rongga dada secara satu arah.
"Botol WSD itu dipasang di bagian dada sebelah kanan pasien," kata Sakina, Rabu (24/1/2024).
Saat kejadian, terdapat tiga perawat yang sedang bertugas. Kebetulan korban adalah satu-satunya perawat di tempat itu yang bisa mengganti WSD.
Saat perawat melakukan tindakan, pelaku ini menyuruh istrinya tetap berada di samping perawat untuk mengawasi tindakan yang dilakukan.
Pasien (pelaku) yang hendak diganti botol WSD-nya itu malah menyuruh perawat mengikuti arahannya.
Padahal, korban sudah melakukan tindakannya sesuai dengan prosedur.
"Jadi pada saat diganti itu, pasien mengarahkan juga atau memberikan saran bahwa botolnya harus seperti ini," jelas Sakina dengan menirukan apa yang dijelaskan oleh korban kepadanya.
Baca juga: Ibu di Surabaya Aniaya Anak Kandungnya selama 2 Tahun, Dinsos Buat Laporan
Karena perawat ini tak mengikuti arahan dari si pasien, maka pasien pun bangun dari tempat tidurnya dan langsung menampar perawat tersebut.
Hingga perawat itupun terdiam seketika selama dua detik. Setelah itu, perawat yang kena tamparan itu segera menyelesaikan tindakannya dan langsung keluar dari ruangan isolasi tersebut.
Kemudian, perawat itupun menuju ke Nurse Station dan terdiam sambil gemetaran, karena trauma dengan aksi kekerasan yang dilakukan pasien itu.
Usai itu, pada malam hari, pihak rumah sakit pun langsung menyuruh korban untuk melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
"Kejadian ini sudah kami laporkan ke Polresta Gorontalo Kota, dan pihak polisi juga sudah melakukan BAP terhadap korban," ucapnya.
Kini, korban tengah diliburkan oleh pihak rumah sakit. Mengingat kondisinya masih mengalami traumatik.
Hingga saat ini, pelaku maupun keluarganya belum meminta maaf kepada korban atas kejadian ini.
Baca juga: Dokter di India Terekam Tampar Pasien HIV Positif, Kini Ditangguhkan setelah Videonya Viral
Pelaku pun masih tetap dirawat di ruangan tersebut dengan perawatan yang sesuai prosedur rumah sakit.
"Tetap kami rawat sesuai prosedur rumah sakit dan pelayanan tetap kami jalankan dengan profesional," pungkasnya.
Polisi terima laporan
Kasus penamparan perawat RSUD Aloei Saboe Gorontalo berlanjut ke kepolisian.
Korban sudah melaporkan perihal kekerasan itu ke Polresta Gorontalo Kota.
Laporan itu turut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polresta Gorontalo Kota, Kombes Leonardo Widharta, Rabu (24/1/2024).
Kata Leonardo, pihaknya menerima laporan atas kasus ini pada Sabtu (20/1/2024) usai kejadian.
Baca juga: Pria Tewas Bersimbah Darah di Badung: Alami Luka Tusuk di Dada, Diduga Dikeroyok Gerombolan Pemuda
"Laporan ini sudah kami disposisi ke Unit Pidum untuk segera ditindaklanjuti," ungkap Leo saat ditemui, Rabu (24/1/2024).
Untuk tindak lanjutnya, pihak kepolisian akan melayangkan surat pemanggilan terhadap korban dan terlapor.
"Untuk pemanggilan terlapor, kami perlu hati-hati untuk pemeriksaan, mengingat terlapor memiliki riwayat penyakit," tutup Leonardo.
Penulis: Husnul Puhi
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Perawat RSUD Aloei Saboe Gorontalo Ditampar Pasien, Trauma hingga Diliburkan
dan
Lagi Terbaring Sakit, Pasien RSUD Aloes Saboe Gorontalo Ini Terancam Pidana karena Tampar Perawat