TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN - Video memperlihatkan mobil dinas kepresidenan mengalami bocor ban di tengah jalan viral di media sosial.
Dalam video yang beredar mobil R1 berhenti di sebuah ruas jalan.
Dalam video yang diunggah @fakta.jakarta, terlihat Jokowi tengah berjalan kaki di salah satu ruas jalan sambil menyapa warga sekitar.
Terlihat juga beberapa Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang tengah berjaga di sekitar Presiden Jokowi.
Tak jauh dari Jokowi, terlihat mobil dinas Presiden Jokowi berwarna hitam yang tengah berhenti.
Baca juga: Detik-detik Mobil Presiden Jokowi Lewati Jalan Berlubang di Lampung, Infrastuktur di Lampung Disorot
Beberapa personel Paspampres yang tengah mengecek ban kanan belakang mobil berpelat merah bertuliskan "Indonesia" tersebut.
Tampak pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang berjalan menghampiri Jokowi.
Terlihat Presiden Joko Widodo berjalan kaki sambil menyapa warga akibat mobil dinasnya mengalami bocor ban.
Video ini menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Kesaksian Warga
Berdasarkan narasi yang diunggah di instagram, mobil dinas Presiden Joko Widodo atau Jokowi berhenti diduga mengalami pecah ban terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Warga Desa Tawangharjo, Subur (55) mengatakan, mobil dinas Jokowi berhenti di pinggir jalan, tepatnya di depan rumahnya.
Namun, tak mengetahui alasan mobil tersebut berhenti.
"Entah kenapa mobil Pak Jokowi berhenti tepat di depan rumah saya siang sekitar pukul 11.30 WIB," ujarnya seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (24/1/2023).
Subur meragukan jika mobil dinas Jokowi mengalami pecah ban pasalnya warga sekitar tak mendengar bunyi ban pecah.
Meski demikian ia mengaku jika beberapa orang mengecek ban mobil tersebut.
"Kalau pecah ban itu jelas hoaks dan mustahil karena kami warga tidak mendengar suaranya.
Baca juga: Spesifikasi Mercedes-Benz S 600 Guard, Mobil Dinas Presiden Jokowi yang Bannya Bocor di Grobogan
Apalagi mobil berkelas milik Pak Presiden. Saat itu memang beberapa petugasnya mengotak-atik ban dan ada warga yang bilang bannya sempat diganti," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, pihak Mercedez-Benz mengaku belum mendapatkan laporan soal kejadian tersebut, sehingga tidak bisa memberikan komentar lebih lanjut.
“Kami belum mendapatkan informasi lebih lanjut perihal ini sehingga kami belum bisa memberikan komentar mengenai masalah yang terjadi pada kendaraan tersebut,” ucap Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Marketing Communication & PR, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Rabu (24/1/2024), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Kariyanto, unit yang digunakan Presiden Jokowi adalah Mercedez-Benz S600 Guard (V221) tahun 2008 yang telah dibekali spesifikai khusus.
“Mohon maaf karena unit tersebut adalah kendaraan kepresidenan, kami tidak dapat membagikan spesifikasinya,” kata Kariyanto.
Soal penggunaan ban RFT, pihak Mercedez-Benz masih enggan berkomentar.
Sebagaimana diketahui, RFT adalah ban yang tahan dan bisa digunakan meski dalam keadaan kempis ataupun bocor hingga 80 kilometer.
Biasanya, kendaraan untuk para pemimpin negara sudah dibekali spesifikasi khusus dan tingkat perlindungan keamanan yang sangat tinggi untuk penumpang.
Seperti anti peluru, anti ranjau dan lain sebagainya.
Adapun merek Mercedes-Benz sendiri sudah dipercaya sejak zaman kepemimpinan Presiden ke-2 Indonesia yakni Soeharto.
Pada awal kepemimpinannya Soeharto menggunakan Mercedes-Benz 500SEL sebagai mobil dinas untuk berkegiatan.
Dikutip dari Kompas.com, sedan mewah asal pabrikan Jerman yang digunakan oleh Jokowi mendapat sertifikat VR10, yakni sertifikasi tingkat perlindungan tertinggi untuk kendaraan non militer.
VR10 sudah di atas tingkat B7. Perlindungannya mencakup daya tahan kaca dari senapan serbu.
Kacanya terbuat dari polikarbonat dengan ketebalan tertentu yang dapat meredam hantaman peluru kaliber 7,62 mm.
Selain tahan serangan peluru, mobil ini juga mengusung sertifikasi ERV 2010 sebagai kendaraan yang tahan ledakan.
Mobil ini juga dirancang dengan sasis khusus yang memastikan kuat terhadap ledakan. (Kompas.com/KompasTV/TribunTrends)