TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berunjuk rasa di depan kantor rektor, Jalan Sulanjana pada Senin (29/1/2024) siang.
Aksi itu untuk menolak kebijakan rektorat tentang pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) melalui layanan pinjaman online (pinjol), yakni Danacita.
Dalam penjelasan Danacita, diketajui bahwa Danacita dan ITB telah melakukan kerja sama untuk penyediaan fasilitas pendanaan UKT untuk mahasiswa ITB.
"Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka memberikan pilihan jalan keluar bagi mahasiswa yang kesulitan melakukan pembayaran UKT," tutur Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Aman Santosa dalam keterangannya, Sabtu (27/01/2024).
Danacita juga menyampaikan bahwa kerjasama Danacita dengan ITB dalam bentuk fasilitas pembiayaan mahasiswa bukan yang pertama kali, namun hal tersebut juga telah dilakukan dengan perguruan tinggi lainnya.
Dikutip dari Tribun Cirebon, berikut adalah 85 universitas di Indonesia yang bekerjasama dengan Danacita:
- Universitas Bina Sarana Informatika
- Universitas Presiden
- Universitas Nusa Mandiri
- Institut Teknologi PLN
- Universitas Tarumanagara
- Universitas Pembangunan Jaya
- Universitas Ciputra
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI
- Alfa Prima
- Politeknik Pariwisata Prima Internasional
- HarukaEDU
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Primakara
- Horizon University Indonesia
- IPMI International Business School
- Universitas Paramadina
- Tarumanagara Xinya College
- Stikes Tarumanagara
- UniSadhuGuna International College
- STIE UniSadhuGuna
- Sampoerna University
- Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
- International Design School
- Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia Malang
- Universitas Mohammad Husni Thamrin
- MNC University
- STKIP MNC
- Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin
- Akademi Pariwisata Nusantara
- School of Government & Public Policy Indonesia
- Politeknik International Bali
- Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
- Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
- Universitas Janabadra
- STKIP Kusuma Negara
- IDS Digital College x Institut Sepuluh Nopember
- Institut Teknologi Indonesia
- Institut Teknologi Malang
- Institu Teknologi dan Bisnis Stikom Bali
- Universitas Sahid Surakarta
- Universitas Pelita Bangsa
- Universitas Hayam Wuruk Perbanas
- Politeknik TEDC Bandung
- Universitas Komputer Indonesia Bandung
- STIE YKPN Yogyakarta
- UIN Raden Mas Said
- Universitas Ngudi Waluyo
- UIN Sunan Kalijaga
- Universitas Negeri Semarang
- Universitas Slamet Riyadi
- Universitas Wahid Hasyim
- Universitas Islam Nusantara
- Universitas Binawan
- Universitas Mercu Buana Yogyakarta
- Sekiolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharma Bumiputera
- Universitas Sains dan Teknologi STEKOM Semarang
- Politeknik Unggul LP3M Medan
- Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI)
- Politeknik Negeri Media Kreatif
- Monash University, Indonesia
- Universitas Gadjah Mada
- LSPR Institute of Communication & Business
- Politeknik Negeri Bali
- Universitas Warmadewa
- Politeknik Industri ATMI Cikarang
- Universitas Galuh
- Sekolah Tinggi Teknologi Bandung
- Akademi Pariwisata NHI Bandung
- Universitas Atma Jaya Yogyakarta
- Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang
- Universitas Negeri Surabaya
- ITTelkom Surabaya
- Universitas Sebelas Maret
- Unikas Soegijapranata
- Universitas Widya Husada Semarang
- Politeknik META Industri Cikarang
- Politeknik Harapan Bersama Tegal
- Universitas Pancasila
- Universitas Siber Indonesia
- Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba
- Universitas 17 Agustus 1945
- Universitas Widya Kartika Surabaya
- Universitas Muhammadiyah Jakarta
- Universitas Pembanungan Jaya
- Institut Teknologi Bandung
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Budi Luhur Cimahi
Lima Tuntutan Mahasiswa
Beredar viral di media sosial X (dahulu Twitter) adanya skema pembayaran biaya kuliah bulanan di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bisa dicicil.
Pihak kampus ITB bekerjasama dengan perusahaan pinjaman online (pinjol) dan memberikan opsi cicilan yang bisa diambil selama 6 sampai 12 bulan.
Mendengar kabar tersebut, sejumlah mahasiswa ITB melakukan unjuk rasa di depan kantor Rektor pada Senin (29/1/2024) siang.
Mereka menolak adanya pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) dengan skema pinjol.
Kepala Biro Humas dan Komunikasi ITB, Naomi Haswanto menjelaskan ada lima orang perwakilan dari mahasiswa diterima jajaran rektorat untuk menyampaikan aspirasinya.
Para mahasiswa mengungkapkan lima tuntutan mulai bantuan beasiswa hingga sistem pembayaran UKT.
"Kami harus memberikan opsi-opsi seluas-luasnya dalam tata cara pembayaran UKT, dan akan memproses FRS (Formulir Rencana Studi) dalam jadwal waktu yang disusun Direktorat Pendidikan," ungkapnya, Senin, dikutip dari TribunJabar.id.
Naomi Haswanto menegaskan pihak kampus tidak ingin merugikan mahasiswa dan memberikan opsi pembayaran UKT.
Sebelumnya, Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB, Yogi Syahputra menjelaskan ada 93 mahasiswa ITB yang terancam tidak dapat melanjutkan kuliah karena belum membayar UKT.
"Ini sudah berlangsung kurang lebih lima hari belum ada progres signifikan, maka dari itu opsi yang kami pilih adalah aksi di gedung rektorat secara langsung," paparnya.
Menurutnya, pihak kampus memberikan dua opsi kepada mahasiswa yang belum membayar UKT yakni dengan sistem pinjol dengan bunga 20 persen dan cuti kuliah.
"Kampus memberikan solusi yakni melalui pinjaman online Rp 12,5 juta dan membayarkan rentang waktu 12 bulan dengan membayarkan Rp 15,5 juta. Itu kisaran 20 persen, dan ini sangat memberatkan," tegasnya.
Opsi cuti juga dianggap memberatkan lantaran mahasiswa masih diharuskan membayar.
"Cuti mesti bayar kisaran 25-50 persen. Jadi, ini semua kebijakan sama sekali tidak masuk akal," ucapnya.
Ia menyatakan para mahasiswa yang menunggak sangat keberatan dengan UKT sebesar Rp12,5 juta.
"Sedangkan banyak orang tua mahasiswa yang gajinya UMR, orang tua pekerjaannya hanya buruh."
"Mereka mengajukan keringanan, tapi dari ITB menutup akses tersebut, tidak ada keringanan sama sekali sehingga dampaknya adalah tunggakan," jelasnya.
Baca juga: Mahasiswa ITB Unjuk Rasa soal Bayar UKT Kuliah Pakai Skema Pinjol, Sampaikan 4 Tuntutan
Kejasama antara pihak kampus dengan perusahaan pinjol bernama Danacita juga disorot lantaran bunga yang diberikan sangat besar.
"Pinjam Rp 12,5 juta, kita harus bayar Rp 15,5 juta. Sementara mereka bukan orang-orang mampu."
"Ini sangat biadab, sangat tidak masuk akal, dan kami meminta solusi konkret lainnya yang berkeadilan untuk teman-teman semua," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dan Tribun Cirebon dengan judul Jawaban ITB soal Demo Mahasiswa Tolak Bayar Uang Kuliah Bisa Pakai Pinjol dan Daftar 85 Perguruan Tinggi/Universitas yang Jalin Kerja Sama dengan Pinjol Danacita, Termasuk UGM.
(Tribunnews.com, Widya/Mohay) (TribunJabar.id, Muhamad Nandri Prilatama) (TribunCirebon.com, Sartika Rizki Fadilah)