TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Gunung Marapi di perbatasan Agam-Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) tak mengalami erupsi sejak lima 5 hari lalu atau tepatnya sejak Kamis (25/1/2024).
Berdasarkan data Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Marapi, hanya mencatat adanya letusan hembusan sebanyak 11 kali dalam lima hari itu.
Baca juga: Kementerian ESDM RI Tingkatkan Status Gunung Marapi di Sumatera Barat dari Waspada Menjadi Siaga
Sementara, sejak 5 Desember 2023, pasca-erupsi besar pada 4 Desember 2023, Gunung Marapi telah meletus sebanyak 139 kali dan disusul 855 hembusan.
Petugas PGA Marapi, Ahmad Rifandi menyampaikan, pengamatan pagi ini pukul 00.00 sampai 06.00, Gunung Marapi tertutupi kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.
Cuaca berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara, tenggara, dan selatan.
Suhu udara 20,8 derajat celsius, kelembaban udara 85,6 persen, dan tekanan udara 683,8 mmHg.
"Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0,5-1 mm (dominan 1 mm)," katanya.
Sampai saat ini Gunung Marapi masih berada pada level III atau siaga,
Pihaknya tetap merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi danendaki/pengunjung/wisatawan tidak memasuki dan tidak berkegiatan di radius 4,5 km dari pusat erupsi (kawah verbeek).
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Baca juga: Dua Hari Berturut-turut Gunung Marapi Erupsi, Dentumannya Membuat Firdaus Terbangun dari Tidur
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Selain itu, bisa juga berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Aktivitas Gunung Marapi Sumbar Terpantau Turun, Tidak Ada Letusan 5 Hari Terakhir