TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang merekam insiden seorang warga diamankan akibat membentangkan spanduk saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi viral di media sosial.
Dalam video tampak warga berkerumun menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Pasar Argosari, Kecamatan Wonosari.
Namun, di antara kerumuman tersebut, terlihat pria tersebut membentangkan spanduk di hadapan rombongan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Dalam spanduk itu, terdapat gambar Ganjar Pranowo dengan kalimat dukungan kepada calon presiden (capres) nomor urut 3 yang diusung PDI Perjuangan.
'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pintar, Kami Memilih Ganjar', bunyi tulisan dalam spanduk tersebut.
Pria itu kemudian diamankan beserta spanduk yang dibawanya.
Dalam video yang lain, seorang perempuan tampak beradu mulut dengan pihak yang menangkap pria tersebut.
Dia memberi pembelaannya terhadap pria tersebut, lantaran menurutnya tindakannya merupakan aspirasi warga terhadap Presiden Jokowi.
Video tersebut kemudian menjadi viral setelah diunggah oleh akun X (Twitter) @MurtadhaOne1 pada Selasa (30/1/2024).
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah mendapatkan 3,6 juta penayangan.
Baca juga: Viral Konsumsi Pelantikan KPPS Disebut Mirip Snack Lelayu, KPU Sleman: Harusnya Rp15 Ribu Per Kotak
Kata Ketua DPC PDIP
Mengutip TribunJogja, Ketua DPC PDI Perjuangan Gunungkidul, Endah Subekti Kuntaraningsih turun tangan menyikapi insiden tersebut.
Saat dihubungi, Endah menjelaskan kronologi kabar tersebut sampai ke dirinya.
Perempuan yang menjadi Ketua DPRD Gunungkidul itu mengaku mendapatkan telepon terkait adanya warga yang diamankan dan diduga mendapatkan penganiayaan aparat saat hendak menyampaikan aspirasi kepada Presiden Jokowi.
Atas informasi itu, Endah langsung mendatangi lokasi insiden tersebut.
"Tadi saya ditelepon bahwa ada salah satu masyarakat menyampaikan aspirasi kepada Jokowi ditangkap aparat, kemudian dianiaya. Mendengar informasi itu saya langsung ke lokasi," ujarnya, Selasa (30/1/2024).
Setelah berada di lokasi, Endah mendapatkan informasi, warga ini diamankan karena dianggap mengancam keamanan presiden.
Dia mengaku kecewa dengan tindakan aparat yang mengamankan pria tersebut.
Sebab, menurutnya, spanduk yang dibawa pria berjaket merah itu hanya berisi aspirasi dan tidak berisi ancaman.
"Selaku ketua DPRD kami menyesalkan tindakan aparat yang arogan. Ada dua aparat itu. Padahal, warga kami itu hanya menyampaikan aspirasinya. Kami tanya di mana unsur mengancamnya, justru yang bersangkutan jauh dari objek," ujar Endah.
Baca juga: Viral Kucing Oren Diamankan Damkar tapi Kabur Lagi, Sebelumnya Lukai 3 Warga di Cibinong, Bogor
"Apa yang ditakutkan dari seorang presiden terhadap sebuah spanduk. Yang spanduk itu tidak berisi ancaman kepada keselamatan bangsa dan negara maupun kepada beliau," lanjutnya.
Endah berujar, warga yang diamankan saat menyampaikan aspirasi tersebut merupakan warga biasa.
Sebab, pria tersebut bukan termasuk kader partai maupun anggota partai.
"Dia bukan kader atau anggota partai manapun. Bahkan kami cek juga yang bersangkutan tidak ber-KTA PDIP," tuturnya.
Endah menerangkan, saat diamankan, pria itu mendapatkan tindakan penganiayaan hingga dilarikan ke rumah sakit.
"Dia mendapatkan pemukulan, upper cut dagunya, jakunnya luka, hidungnya dipukul dan luka. Langsung bawa ke rumah sakit," jelasnya.
Baca juga: Viral Anggota KPPS Acungkan 2 Jari dan Sebut Nama Prabowo, Bawaslu Pangandaran: Melanggar Kode Etik
Terpisah, pihak kepolisian Gunungkidul mengaku tidak turut mengamankan warga yang bersangkutan.
Orang yang mengamankan pria pembawa spanduk itu juga bukan anggota kepolisian setempat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri saat dikonfirmasi.
"Yang mengamankan bukan dari Polres (Gunungkidul)," tegas Edy.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul VIRAL Warga Bawa Spanduk Diamankan Saat Kunjungan Jokowi di Gunungkidul, Ini Kata Ketua DPC PDIP
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)