TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA -  Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) memaksa masyarakat mencuri dan merampas senjata milik Aparat TNI Polri.

Jika tidak berhasil, maka KKB akan membunuh masyarakat tersebut.

"Akibat pola-pola seperti ini, yang menjadi korban adalah masyarakat. KKB tanpa berpikir HAM tega mengorbankan masyarakat hanya untuk kepentingannya gerombolannya," ujar Candra melalui keterangan terulis, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: KKB Rampas Senjata SS1-V1 dan 20 Butir Peluru Milik Polisi, Ini Kronologis Lengkapnya

Apa yang diungkapkan Kapendam ini, sesuai dengan apa yang dirilis sejumlah media yang mewartakan KKB di Puncak Ilaga beraksi merampas satu pucuk senjata laras panjang milik Pos Pol KP3 Udara di Pusat Kota, Kamis siang (1/2/2024).

"Mencuri dan merampas senjata aparat serta membunuh sudah perilaku KKB. Padahal masyarakat yang dibunuh memiliki keluarga yang ingin hidup bahagia, rukun dan damai," ungkap Kapendam.

"Apa kita masih percaya KKB dan simpatisannya, tentu tidak," tandasnya. 

KKB rampas senjata Polri

Satu unit senjata SS1-V1 dan satu buah magazen yang berisi 20 butir peluru kaliber 5.56 mm milik Polisi dari Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP) dirampas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Perampasan senjata tersebut terjadi di Kompleks Pasar Ilaga, Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (1/2/2024).

Baca juga: Praka Nur Fajar Fadli Ditembak KKB saat Bertugas Amankan Kantor Bupati Intan Jaya di Sugapa Papua

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan pihaknya sedang mengejar pelaku.

"Senjata api yang berhasil dirampas adalah jenis SS1-V1 dan satu buah magazen yang berisi 20 butir peluru kaliber 5.56 mm," kata Benny, Jumat (2/2/2024).

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Analisa Pola Kerja KKB Papua: Paksa Warga Mencuri dan Merampas Senjata, Jika Tak Berhasil Dibunuh