Terkait terlalu seringnya AES mendapatkan perlakuan perundungan dari teman-temannya, hal itu masih didalami polisi.
Sementara dari pengakuan AES, perundungan terjadi karena seringnya sandal korban disembunyikan oleh teman-temannya.
"Mungkin korban merasa kesal terhadap teman-temannya dan menantang untuk 'perang sarung'," katanya.
Sampai saat ini, polisi memastikan bahwa kasus ini sedang ditangani secara serius untuk memberikan keadilan bagi korban perundungan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, aksi perundungan yang dialami AES itu viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, AES ditendang seorang pelaku yang saat itu tak mengenakan baju.
Pelaku juga terlihat berjoget saat menganiaya korban di sebuah kebun sepi.
Lalu, korban secara bergantian dipukul pelaku lain yang juga turut berjoget.
Tak melawan, AES yang mengenakan kaus abu-abu itu hanya menutupi kepalanya sambil berkata sakit dan berusaha menghindar.
Rupanya, penganiayaan tersebut terjadi di sebuah kebun dekat Pasar Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (4/3/2024) tidak jauh dari rumah bibi korban.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunCirebon dengan judul Korban Perundungan Anak di Cirebon Lapor Polisi, Ibu: Anak Saya Mengalami Trauma Mental dan Psikis
(Tribunnews.com/Linda) (TribunCirebon.com/Eki Yulianto)