TRIBUNNEWS.COM, BURU- Polisi mengatakan hiasan kubah masjid dari emas seberat 2,6 kg yang hilang dicuri dari Masjid Al Huda Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku, ditemukan, Sabtu (9/3/2024).
Hiasan kubah masjid atau tiang alif dari emas senilai Rp3 miliar itu ditemukan tertanam di sebuah lokasi di hutan di Desa Kayeli.
"Betul tadi sudah ditemukan, sudah didapat tadi pagi di Desa Kayeli," kata Kepala Seksi Humas Polres Buru Aipda Djamaludin kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Sabtu.
Baca juga: Misteri Hilangnya Hiasan Kubah Masjid Berlapis Emas di Buru, Siapa Pria Mondar-mandir di Lokasi?
Selain menemukan tiang alif yang dicuri, polisi juga ikut mengamankan sejumlah orang guna dimintai keterangannya.
Sayangnya Djamaludin belum mau membeberkan identitas sejumlah orang tersebut.
"Ada sejumlah orang yang diamankan untuk dimintai keterangan. Belum tersangka ya. Nanti besok atau Senin baru konfirmasi pers biar masalahnya jelas dan terang benderang," tambahnya.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku yang dikonfirmasi secara terpisah mengakui tiang alif yang hilang dicuri telah ditemukan.
Ia juga mengakui bahwa ada sejumlah orang telah diamankan untuk dimintai keterangannya.
"Betul tadi sudah diamankan beberapa orang termasuk barang bukti. Namun masih dikembangkan. Besok akan dirilis oleh Kapolres," kata Roem kepada Kompas.com.
Hiasan kubah masjid atau tiang alif di masjid Al Huda ini senpat hilang pada Senin dinihari (4/3/2023).
Tiang alif emas tersebut merupakan sumbangan warga desa Kayeli dan juga penambang di Gunung Botak.
Baca juga: Hiasan Kubah Masjid Senilai Rp 3 Miliar di Pulau Buru Hilang Dicuri, Benda Berlapis Emas 2,6 Kg
Hilangnya tiang alif di kubah masjid tersebut membuat heboh warga di Kabupaten Buru.
Terkait kasus terebut, polisi masih terus melakukan penyelidikan.
Kronologis
Sebelumnya, hiasan berbentuk lafaz Allah yang dilapisi emas seberat 2,6 kilogram di kubah Masjid Al Huda di Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku hilang dicuri.
Ternyata, hiasan berharga tersebut merupakan hasil patungan dari warga dan petambang di Gunung Botak secara sukarela.
Raja (Kepala Desa) Kayeli, Fandi Ashari Wael, menjelaskan bahwa inisiatif untuk mengumpulkan emas 2,6 kg ini dimulai pada tahun 2013-2014, di mana masyarakat dan penambang di Gunung Botak berkontribusi emas.
"Jadi dulu awalnya tahun 2013-2014 itu semua masyarakat dan penambang yang ada di Gunung Botak itu kumpul emas," kata Fandi.
Proses pengumpulan emas ini merupakan usaha bersama Pemerintah Desa Kayeli dan warga sendiri.
"Jadi itu inisiatif dari semua dan masyarakat di desa," ujarnya.
Setelah terkumpul, emas tersebut diolah oleh pengrajin yang didatangkan ke Kayeli untuk membuat hiasan berbentuk lafadz Allah, yang kemudian dipasang di kubah Masjid Al Huda.
Baca juga: Kubah Masjid di Makassar Ambruk saat Hendak Salat Tarawih, Belasan Jemaah Alami Luka-luka di Kepala
"Itu pengrajin emas didatangkan ke Kayeli lalu dibikin di Kayeli," sebutnya.
Hiasan ini telah menjadi kebanggaan bagi warga desa setempat.
Diberitakan sebelumnya, bahwa hilangnya hiasan kubah masjid itu baru diketahui hilang pada Senin (4/3/2024) pagi.
Kasus pencurian ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
Saat ini, Tim dari Polres Pulau Buru telah diterjunkan ke Desa Kayeli untuk melakukan penyelidikan yang lebih lanjut terkait kejadian ini. (Kompas.com/Tribun Ambon)
Penulis: Maula Pelu
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Hiasan Kubah Emas 2,6 Kg yang Dicuri Ternyata Hasil Patungan Warga Desa Kayeli-Buru