Sementara, Ibu korban, Endang saat diwawancarai media menceritakan kronologi kejadian yang menimpa putranya.
"Sore hari Senin itu katanya 2 jam dipukulin sampai jam 6 sore," ujarnya.
Menurutnya, putra pertamanya itu mengalami pemukulan tidak hanya sekali, tapi dua kali dalam satu hari.
"Lokasinya di kuburan biru (pemukulan kedua), tapi gak ada video pemukulannya, adanya yang sore itu yang viral sekarang (selama 2 jam pemukulan)."
"Kan tega sekali," ucapnya sambil menahan air mata.
Istri dari Cahyadi, ayah dari AES menceritakan, bahwa usai kejadian perundungan pertama itu, putranya kemudian pamit dari rumah bibinya menuju rumah mereka di daerah perempatan yang akan ke Plered.
Baca juga: Oknum Polisi Mabuk Aniaya Istrinya Hingga Tewas, Keluarga Korban Sempat Geruduk Polres Pegubin
Namun, AES menerima pesan dari temannya melalui WhatsApp untuk datang kembali.
"Anak saya nurut dan katanya dipukulin lagi sampai jam 11 malam. Itu berarti dua kali, selama 3 jam kalau pemukulan malam," jelas dia.
Ironisnya, sang anak selalu terdiam saat diinterogasi.
Dirinya mengetahui kejadian naas itu justru dari guru anaknya.
"Sayangnya anak itu diam saja kalau ditanya, gak mau cerita."
"Mau ketahuannya kemarin, jam 4 sore itu wali kelas anak saya datang ke rumah memperlihatkan video pemukulan terhadap anak saya," kata Endang sambil menahan tangisnya.
Sang ayah, kata Endang, yang mengetahui kejadian tersebut sangat marah, sehingga langsung mencari ke Sungai Cipager karena mengira video tersebut dilakukan secara langsung.
Baca juga: Kades di Sulsel Diduga Aniaya Warga, Pelaku Emosi saat Ditanya Pemecatan Ketua RT dan RW
Namun, ternyata video itu baru diketahui Rabu kemarin, dua hari setelah kejadian sebenarnya.
"Saya gak terima, sangat terpukul atas apa yang telah dialami anak saya."
"Saat itu, anak saya gak nangis gak apa, cuma memang kondisi badannya memar-memar, seperti yang ada di tangannya, terus di kepala seperti benjolan," ujarnya.
Endang berharap, pihak berwenang bisa memberi efek jera terhadap para pelaku.
Ia juga menginginkan kesembuhan terhadap mental dan psikis anaknya yang masih duduk di kelas 7 SMP itu.
"Dia gak mau ngomong dari lama (3 bulan terakhir). Yang saya ingin sekarang, anak saya bisa sembuh total, baik mental maupun psikisnya," ucap Endang.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan jdul Pemkab Beri Pendampingan terhadap Korban Perundungan di Sumber Cirebon, Baru 1 yang Lapor Polisi