News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Ledakan Petasan di Bantul, Warga Kira Ban Mobil Meletus hingga Kata Pemkab

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase lokasi ledakan yang terjadi Padukuhan Gedongsari, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta pada Minggu (10/3/2024) siang. Diduga ledakan itu dari bubuk mercon.

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi ledakan di salah satu rumah di Gedongsari, Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (10/3/2023).

Ledakan tersebut diduga karena petasan.

Dari ledakan tesebut, sejumlah warga dilarikan ke rumah sakit.

Seorang warga sekitar, Heri Yulianto (44) menceritakan detik-detik ledakan tersebut.

Saat itu, ia sedang berada di sekitar 200 meter dari lokasi tempat kejadian.

Tiba-tiba, ia mendengar suara ledakan yang keras.

Ia sempat mengira, ledakan tersebut dari ban mobil.

"Saya saat itu masih di rumah, terus tiba-tiba dengar ledakan. Saya kira itu, suara ledakan ban mobil, karena kan dekat jalan. Jadi saya kira, itu ban truk dump gitu," ucapnya kepada awak media di TKP.

Mengutip TribunJogja.com, ia berusaha mencari sumber suara ledakan tersebut.

Bukan ledakan dari ban yang ia peroleh, namun kepulan asap di kediaman Slamet.

Ternyata, ladakan tersebut adalah ledakan bahan petasan.

Baca juga: Update Ledakan Bahan Petasan di Bantul: TKP Disterilisasi, Pemilik Rumah Sempat Buat Petasan

"Pas di tempat kejadian perkara saya liat benar-benar luka itu Pak Slamet. Saya liat dia itu tengkurap. Terus tangannya itu tertindih, enggak kelihatan," beber dia.

Ia juga melihat ada korban lain di lokasi kejadian.

"Atas nama (inisial) FA itu terlentang di sana. Terus saya datang itu mintak tolong. Yang anak kecil itu (AW) juga. Tapi, saya enggak lihat S (36)," terangnya.

Setelah itu, ia menghubungi tim reaksi cepat setempat untuk memberikan pertolongan ke korban.

Kasus ledakan ini juga mendapat tanggapan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul.

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo pun menyesalkan hal tersebut bisa terjadi.

Ia mengatakan, Bupati selalu menyampaikan untuk jangan membuat petasan atau mercon.

"Berkali-kali Pak Bupati Bantul selalu menyampaikan dan mengimbau kepada seluruh masyarakat Bantul, agar jangan membuat, membunyikan, atau bahkan menjual petasan/mercon," ujarnya seperti yang diwartakan TribunJogja.com.

Joko pun berharap Kabupaten Bantul bisa aman dan nyaman tanpa adanya petasan yang dibunyikan.

"Nah, kami berharap, Kabupaten Bantul itu bisa aman dan nyaman, tanpa ada petasan-petasan yang itu dibunyikan atau dibuat bahkan dijual di Kabupaten Bantul," terangnya.

Ia mengatakan, suara petasan atau mercon sangat mengganggu kenyamanan masyarakat.

Terlebih saat ibadah dilakukan.

"Itu betul-betul sangat mengganggu dan pemerintah kita yakni Indonesia sudah punya suatu payung hukum yaitu Undang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951, sebagai payung hukum dan seluruh lembaga elemen itu melakukan imbauan," urai Joko.

"Bahkan, pak Kapolri, Kapolda, Kapolres, itu juga melakukan imbauan bahkan larangan untuk membuat, membunyikan atau menjual petasan," imbuh orang nomor dua di Bumi Projotamansari.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pemkab Bantul Tegas Larang Masyarakat Membuat, Menjual dan Membunyikan Petasan atau Mercon

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Neti Istimewa Rukmana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini