Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa berkekuatan Magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (22/3/2023) siang, berpusat di laut dengan titik episentrum 5.74 LS dan 112.32 BT dengan kedalaman 10 Km.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D mengatakan berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, gempa tercatat berada di lokasi 132 km TimurLaut Tuban-Jatim, 152 km TimurLaut Rembang-Jateng, 153 km BaratLaut Lamongan-Jatim, dan 175 km BaratLaut Surabaya-Jatim.
Guncangan gempa, kata dia, dirasakan sedang di Kabupaten Tuban dengan durasi lebih kurang 15 detik.
Selain di Tuban, lanjut dia, guncangan juga dirasakan di daerah lain di antaranya Kabupaten Rembang dengan durasi sekira 5 hingga 20 detik.
"Gempa tersebut turut membuat masyarakat sempat panik dan melakukan evakuasi mandiri keluar rumah," kata Abdul Muhari dalam Siaran Pers BNPB pada Jumat (22/3/2024).
"Dilaporkan juga sebagian besar pasien di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban harus dievakuasi ke halaman rumah sakit sebagai bentuk kesiapsiagaan," sambung dia.
Berdasarkan analisis dari BMKG dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata dia, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa.
Hasil analisis mekanisme sumber, kata dia, menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Gempa itu, lanjut dia, juga diikuti oleh gempa susulan sebanyak 16 kali dengan kekuatan guncangan fluktuatif mulai 4,4 SR hingga 3,5 SR.
"Pasca gempa terjadi, BPBD Kabupaten Tuban melaporkan satu unit rumah mengalami kerusakan di area dapur serta merobohkan satu unit bangunan balai desa. Di tempat lain, gempa yang juga mengguncang Gresik, menyebabkan rusaknya 1 unit masjid Rumah Sakit di Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik," kata dia.
"Hingga siaran pers ini dirilis, tidak ada korban jiwa pasca kejadian ini, kendati demikian BPBD Tuban, Rembang dan Gresik terus melakukan monitoring dan pendataan dampak gempa yang terjadi guna memastikan kondisi dan penanganan lebih lanjut," sambung dia.
Baca juga: UPDATE Gempa Tuban, Ada 15 Kali Gempa Kecil, Dirasakan di 3 Provinsi
BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, kata dia, BNPB juga mengimbau agar masyarakat menghindari bangunan retak dan rusak.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa dan dan pantau informasi terkini dari instansi berwenang seperti BNPB, BMKG, serta pemerintah daerah setempat untuk menghindari misinformasi," kata dia.