News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria asal Surabaya Lecehkan dan Sekap Gadis di Panti Asuhan, Rekaman CCTV jadi Bukti

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pelecehan. Satreskrim Polrestabes Surabaya Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) mengamankan salah seorang warga Kedung Tarukan, Kecamatan Gubeng. Inisialnya REA.

BT dilaporkan telah melecehkan santriwatinya sendiri yang berinisial WT (18).

Kasus ini terjadi di lingkungan ponpes yang terletak di Gondanglegi, Malang dan telah dilaporkan pada pertengahan 2023 lalu.

Panit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang Aiptu Erlehana BR Maha menyatakan penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara.

Baca juga: Polda Metro Jaya Usut Kasus Pelecehan Seksual Diduga Dilakukan Eks Ketua PSI Jakarta Barat

“Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya, Jumat (8/3/2024).

Untuk menetapkan tersangka, polisi memerlukan beberapa alat bukti yang kuat. Di antaranya keterangan dokter yang mengeluarkan hasil Visum et Repertum Psikiatrikum,

“Pada dasarnya kalau penyidik sudah menetapkan tersangka berarti sudah ada alat bukti yang didapatkan,” kata perempuan dengan sapaan Leha itu.

Usai ditetapkan tersangka, kini BT harus mendekam di tahanan sejak 19 Februari 2024 lalu.

Ia dikenakan Pasal 82 jo pasal 76 D UU No. 35 tahun 2014, tentang perubahan atas UU No. 23 tahun 2023 tentang perlindungan anak. Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang santriwati, WT telah menerima tindakan cabul dari BT sejak ia masih mengenyam pendidikan di Ponpes.

Pencabulan ini sudah diterima WT sejak tahun 2022 akhir hingga 2023.

Baca juga: Rayuan Maut Ketua PSI yang Berujung pada Dugaan Pelecehan, Mengapa Laporan di Polda Sempat Ditolak?

Di mana, kurang lebih sebanyak 10 kali tindakan pencabulan yang dilakukan oknum tersebut.

Modusnya, BT mengelabuhi WT dengan tipu muslihat, di mana ada sebuah amalan yang harus dilakukan oleh WT.

Si santri harus tunduk terhadap perkataan oknum tersebut.

Di saat itu lah, oknum memanfaatkan hal ini untuk mencabuli korban dengan cara meraba bagian sensitif yang dilakukan secara berulang.

Hal ini membuat korban merasa trauma hingga ia memutuskan untuk keluar dari Ponpes sebelum waktunya lulus.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Gadis di Surabaya Disekap Dilecehkan dan Diancam Pakai Pistol Mainan, Dikira Ibu Kena Pelet

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini