TRIBUNNEWS.COM - Prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dengan anggota Brimob Polri terlibat bentrok di Pelabuhan Sorong, Papua Barat pada Minggu (14/4/2024).
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kadispenal Laksamana Pertama TNI I. M. Wira Hady.
Ia mengatakan, insiden tersebut terjadi saat pihaknya melakukan pengamanan mudik Lebaran 2024.
“Iya tadi pagi ada kejadian anggota (TNI) kita yang lagi pengamanan mudik berjaga di pelabuhan. Itu terjadi pemukulan oleh Brimob,” kata Wira saat dihubungi, Minggu.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir menjelaskan, persoalan yang terjadi di Pelabuhan Sorong hingga merembet serangan anggota TNI AL ke pos-pos polisi itu dipicu oleh kesalahpahaman antara anggota tersebut.
Berikut fakta-fakta terkiat bentrok yang melibatkan TNI AL dan anggota Brimob tersebut.
10 Prajurit Luka
Akibat insiden tersebut, sebanyak 10 prajurit TNI dan anggota polisi diketahui mengalami luka.
Dari 10 orang tersebut, empat merupakan anggota TNI AL dan enam lainnya merupakan anggota polisi.
"Sampai sejauh ini ada 4 rekan kita dari TNI AL masih dalam perawatan, demikian juga 1 personel dari Polres Tambrauw dan 5 personel Polres Sorong Kota sudah dilakukan perawatan," kata Kapolda Papua Barat, Irjen Johnny Eddizon Isir, Minggu malam.
Kapolda Papua Barat Minta Maaf
Akibat bentrok yang terjadi, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir minta maaf kepada Panglima Koarmada III dan masyarakat Papua Barat Daya.
Khususnya, di Kota Sorong, karena kejadian tersebut sempat menganggu aktifitas warga.
Baca juga: INFOGRAFIS: Kapolda Papua Barat Minta Maaf atas Insiden Bentrok TNI AL vs Brimob
“Saya juga minta maaf kepada kawan-kawan di Pelindo, karena ada kerusakan yang terjadi disana dan telah kami datakan,” katanya kepada awak media saat jump apers di Mapolresta Sorong Kota, Minggu malam, dikutip dari TribnSorong.com.
Irjen Pol Johnny Eddizon Isir menegaskan, ia tetap akan berkomitmen menjaga dan mewujudkan solidaritas dan sinergitas dengan TNI.
“Kapolda menyatakan berkomitmen melakukan penyelidikan secara utuh dan tuntas terhadap oknum personil dan diberlakukan penegakan hukum,” jelasnya.
Kapolda Papua Barat Janji Proses Pihak Terlibat
Irjen Pol Johnny Eddizon Isir bersama Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan, Danrem 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono, dan Komandan Lantamal XIV Sorong Laksamana Pertama TNI Deny Prasetyo menggelar konferensi pers terkait bentrok antara anggota TNI AL dengan Brimob tersebut,
Dalam hal ini, Kapolda menegaskan, jajarannya akan memproses pihak-pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.
"Saya selaku Kapolda Papua Barat tentu berkomitmen agar melakukan penyelidikan kasus bentrok tersebut hingga tuntas," ujar Irjen Pol Johnny Eddizon Isir.
"Terkait oknum yang terbukti berbuat kekerasan akan kami tegakkan hukum secara tegas," katanya di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu, dikutip dari TribunSorong.com.
Mabes Polri Buka Suara
Mabes Polri juga turut buka suara soal bentrokan prajurit TNI AL dengan anggota Brimob tersebut.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kedua pimpinan di sana sudah melakukan pertemuan untuk menyelesaikan masalahnya.
"Tentu antar pimpinan atau komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik," kata Trunoyudo kepada wartawan, Minggu.
Kendati demikian, Trunoyudo enggan membeberkan inti permasalahan yang terjadi antara anggota kedua instansi tersebut.
Trunoyudo hanya menegaskan, Korps Bhayangkara dengan TNI selalu solid dan bersinergi dalam melakukan kegiatan apapun.
"Polri dan TNI selalu dan harus bersinergi dalam melakukan kegiatan," ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSorong.com dengan judul Bentork Prajurit TNI AL dengan Brimob di Pelabuhan Sorong, Kapolda Papua Barat Minta Maaf
(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi Ryanda/Milani Resti) (TribunSorong.com/Safwan/Petrus Bolly)