TRIBUNNEWS.COM - Kasatreskrim Polresta Surakarta, Kompol Ismanto Yuwono memberikan keterangannya terkait kasus dugaan penipuan order fiktif makanan dan takjil di Masjid Raya Sheikh Zayed (MRSZ) Surakarta.
Diketahui kasus dugaan penipuan order fiktif takjil di Masjid Zayed ini mengakibatkan kerugian hingga Rp 960 juta.
Kompol Ismanto mengatakan, Satreskrim Polresta Surakarta telah mempertemukan pelaku bernama Eko yang merupakan warga Sukoharjo dengan para korban.
Yakni Kusnadi Slamet Widodo pemilik Katering Vio dan Supodo pemilik Katering Adilla yang tak lain merupakan mertua pelaku.
Namun Kompol Ismanto menegaskan, pertemuan korban dan pelaku tersebut bukan dalam agenda untuk mediasi.
Melainkan untuk penambahan pemeriksaan demi melengkapi BAP.
"Memang benar, sudah kami pertemukan antara pihak korban dan pelaku."
"Akan tetapi pertemuan tersebut bukanlah mediasi, tetapi lebih pada penambahan pemeriksaan untuk melengkapi BAP," kata Kompol Ismanto dilansir Tribun Jateng, Rabu (24/4/2024).
Usai pertemuan tersebut, pelaku pun tetap meminta agar kasus order fiktif takjil di Masjid Zayed ini diproses secara hukum.
"Kalau dalam pertemuan tersebut kemudian pelaku meminta maaf kepada korban itu beda cerita. Kemudian dari pihak korban juga sudah menyatakan agar kasus ini tetap didalami oleh pihak kepolisian," terang Kompol Ismanto.
Lebih lanjut Kompol Ismanto menuturkan, pelaku masih bersikukuh dengan keterangannya, yakni melakukan penipuan untuk menutupi rasa malu.
Baca juga: Nasib Korban Penipuan Takjil Masjid Zayed Solo, Terlilit Utang Ratusan Juta dan Takut Keluar Rumah
Karena sebelumnya pelaku sudah terlanjur sesumbar akan memesan makanan kepada korban dan telah berjanji akan memberikan keuntungan.
Bahkan pelaku berdalih bahwa ia memiliki teman kuliah yang menjadi pengurus dari Masjid Zayed.
"Dengan dalih bahwa teman kuliah dari tersangka ada yang menjadi salah satu pengurus masjid,"
Kronologi Penipuan Takjil di Masjid Sheikh Zayed Solo
Kasus penipuan order fiktif makanan untuk takjil di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo diselidiki Polresta Surakarta.
Dua pengusaha catering merugi hampir Rp1 miliar setelah mengirimkan makanan setiap hari selama bulan Ramadan.
Hingga lebaran, pemesan tak kunjung membayar seluruh biaya makanan tersebut.
Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi membenarkan adanya informasi dugaan penipuan tersebut.
"Memang sampai kemarin itu salah satu warga berinisial S datang ke Satreskrim Polresta Solo untuk laporan. Dia merasa dipesani (takjil) oleh E (terduga pelaku, -red)," ujar Iwan, Jumat (19/4/2024).
Baca juga: Sosok Eko, Pelaku Order Fiktif Takjil Masjid Zayed Solo, Tipu Mertua hingga Rugi Ratusan Juta
Menurutnya, S mengaku mendapatkan tender orderan untuk ngirim makanan katering dari E.
Namun sampai saat ini, S belum juga mendapatkan pembayaran atas orderan takjil tersebut.
"Kita tindak lanjuti. Namun kita juga arahkan untuk mengumpulkan bukti-bukti sekalian," pungkasnya.
Kuasa hukum korban, Muhammad Kalono mengungkapkan, mereka sedikitnya mengirim 800 porsi takjil makan berat dan ringan selama 28 hari bulan Ramadhan tanpa henti.
“800 takjil snack, 800 makan besar (tiap hari),” ungkapnya usai mendampingi korban melaporkan dugaan penipuan ini ke Polresta Solo, Jumat (19/4/2024).
Baca juga: Korban Minta Kasus Orderan Fiktif Lanjut ke Jalur Hukum, Polisi Panggil Panitia Masjid Syeikh Zayed
Dua catering ini merupakan Vio Catering dan Adilla Catering.
Mereka awalnya percaya, terduga pelaku penipuan berinisial E menghubungkan mereka dengan masjid untuk menyediakan menu buka puasa bersama.
“Hari ini kita mendampingi para korban menyampaikan laporan penipuan terkait buka yang dikirim Masjid Raya Sheikh Zayed. Ini tidak ada hubungannya dengan masjid. 2 katering ini kena prank olek oknum yang tidak ada kaitannya dengan Masjid Raya Sheikh Zayed. Ada 2 dari Baki dan Tawangsari, Sukoharjo,” jelasnya.
Mereka pun tiap hari mengantarkan pesanan buka puasa tersebut dan diterima oleh pengurus masjid. Pengurus pun menganggapnya sebagai bagian dari sedekah karena diatasnamakan Hamba Allah.
Baca juga: Sosok Pelaku Order Fiktif Takjil Masjid Zayed, Mertua dan Teman Jadi Korban, Rugi Hampir Rp1 Miliar
Meski tidak dipesan oleh panitia masjid, mereka menerima karena siapa pun bisa bersedekah di masjid tersebut.
“Ada beberapa kali pertemuan. Waktu itu dia menyatakan pesan begitu aja. Karena sering main di Masjid Raya Sheikh Zayed dikiranya benar-benar orang masjid."
"Dimana-mana semua masjid selama ramadhan siapa saja yang mau sedekah diterima,” terangnya.
Sayangnya, hingga bulan Ramadhan berakhir, tak ada pembayaran sepeser pun yang masuk ke kantong para korban.
Mereka awalnya dijanjikan pencairan tiap seminggu sekali namun ternyata pembayaran tak pernah dilakukan.
Baca juga: Fakta Order Fiktif Takjil Masjid Zayed Solo: Menantu Tipu Ayah Mertua, Korban Rugi Rp960 Juta
“Belum ada sama sekali pembayaran. Selama 28 hari. Rp 960 juta. Sudah dikirim semua. Ngirim terus tiap hari. Bentuk takjil makanan kecil kemudian makanan buka. Sahurnya hanya 2 kali,” ungkapnya.
Sebenarnya, penyedia menu buka telah dikelola tersendiri oleh Masjid Raya Sheikh Zayed. Dua korban ini menyediakan menu buka di luar yang dikelola panitia masjid.
“Zayed punya sendiri program itu. Ini tidak terkait dengan itu,” terangnya.
Hari kedua lebaran Kamis (11/4/2024) mereka sempat dijanjikan pelunasan.
Namun, terduga pelaku justru kabur dengan pura-pura ke kamar mandi. Setelah melakukan pencarian, mereka pun berhasil menemukan pelaku di Ngawi. Saat ini ia diamankan pihak kepolisian.
Baca juga: Pengakuan Pengusaha Catering Korban Penipuan Takjil Masjid Zayed Solo, Kirim 800 Porsi Setiap Hari
“Para korban mencari akhirnya ketemu di Ngawi. Izin ke kamar mandi kemudian pergi. Ditunggu-tunggu nggak keluar-keluar. Sekarang sudah dibawa ke sini,” jelasnya.
Saat ini para korban pun bingung karena terlilit hutang ratusan juta. Mereka untuk memenuhi pesanan berhutang sana-sini untuk bisa melayani terduga pelaku tersebut.
“Kasihan para korban ini. Kehidupan juga orang pas-pasan. Korbannya hutangnya banyak sekali. Mau pulang ke rumah mau buka pintu aja takut kalau ada yang nagih,” ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sudah Dimediasi, Korban Order Fiktif di Masjid Sheikh Zayed Solo Tetap Ingin Lanjutkan Proses Hukum.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Abdul Muhaimin)(Tribun Jateng/Muhammad Sholekan)