News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belajar dari Kasus Order Fiktif Rp 960 Juta: Pahami Adab Bersedekah

Penulis: Suut Amdani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Sheikh Zayed Solo bersiap untuk menyambut jemaah Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah.

TRIBUNNEWS.COM - Pengurus takmir Masjid Sheikh Zayed Solo, Zainal Anwar mengatakan penyediaan takjil buka puasa sudah menjadi agenda. Pengurus menyediakan 7.000 paket takjil dalam bulan Ramadhan 2024.

Zainal Anwar menyerahkan kepada polisi proses kasus penipuan order fiktif takkjil yang mencatut nama Masjid Sheikh Zayed Solo.

Dalam pelaksanaan buka bersama, pengurus masjid membuka peluang kerjasama dengan pelaku UMKM untuk pemenuhan takjil.

"Mungkin itulah yang menjadi peluang. Dan kami tidak pernah membayangkan akan ada order fiktif kepada pihak catering," ujar Zainal kepada Tribunnews.com dalam program OASE, Jumat (26/04/2023).

Pihak pengurus sebenarnya sudah melakukan tindakan antisipasi dalam pengadaan, ada kontrak, pembekalan, hingga penyeragaman menu.

"Alhamdulillah, sekarang sudah terang benderang, kasus itu tidak ada kaitannya dengan pengurus dan Masjid Sheikh Zayed secara kelembagaan," kata Zainal.

Zainal memastikan makanan buka puasa di Masjid Sheikh Zayed Solo berasal dari catering yang resmi bekerjasama dan sudah dibayar lunas.

"Makanan yang masuk masjid ada kode khusus yang sudah disepakati, ada standarnya," terangnya.

Masjid Sheikh Zayed Solo terletak di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Order Fiktif Rp 960 Juta Sedekah

Kasus order fiktif takjil ini berlangsung di bulan Ramadan 2024 dan mulai mencuat dua hari setelah hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Sosok Eko, Pelaku Order Fiktif Takjil Masjid Zayed Solo, Tipu Mertua hingga Rugi Ratusan Juta

Polisi mengungkp pelaku tak lain adalah menantu bos catering. Pelaku berinisial E kini telah ditangkap setelah kabur ke Ngawi, Jawa Timur.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, mengatakan ada dua pengusaha catering yang menjadi korban penipuan.

"Saat ini sudah kita tangani. Ada bukti-bukti tanda terima barang, list order sudah kita amankan. Prosedur selanjutnya kita lakukan penyidikan," ujarnya Sabtu (20/4/2024).

Kedua korban masih memiliki hubungan dengan pelaku. Korban bernama Supodo merupakan ayah mertua E, sedangkan Kusnadi Slamet Widodo adalah teman SMA pelaku.

Modus yang digunakan E untuk melakukan penipuan yakni menunjukkan pesan WhatsApp seolah berkomunikasi dengan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed.

Pesan tersebut kemudian ditunjukkan ke dua korban. Lantaran saling kenal, kedua korban tidak menaruh curiga dengan perbuatan pelaku.

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto Yuwono, mengatakan total kerugian yang dialami dua pengusaha catering mencapai Rp960 juta.

Saat diperiksa, E mengaku melakukan penipuan lantaran sudah menjanjikan akan mendapat pesanan takjil Masjid Raya Sheikh Zayed.

Namun, E tidak memperoleh kesepakatan dengan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed dan memilih melakukan penipuan karena malu.

"Keterangannya dia, mendapatkan info adanya peluang untuk memasok buka bersama, tapi kemudian tidak ada deal."

Adab dalam Bersedekah

Zainal Anwar yang juga merupakan Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta menerangkan adab dalam bersedekkah.

Bersedekah dapat dimaknai, mengeluarkan harta benda untuk mendekatkan diri pada Allah.

Bersedekah ada sunnah dan wajib. Sunnah, dianjurkan diberikan secara diam-diam.

"Misal saya mau memberi uang kepada seseorang. Biasanya ditulis hamba Allah."

Berbeda dengan sedekah wajib, atau dikenal dengan zakat.

"Zakat, ini wajib dijelaskan dari siapa. Dianjurkan disalurkan ke lembaga yang resmi, BAZNAS," kata Zainal.

Lantas, bagaimana sebaiknya etika bersedekah?

Awali dengan membaca Basmalah lalu niat secara iklhas untuk mendapat ridho dari Allah.

Untuk cara memberikan, sebisa mungkin secara sembunyi sembunyi. Jika diberikan secara terang terangan, jangan terlalu mencolok.

Adab berikutnya, siapa yang didahulukan untuk diberikan sedekah? Apakah yang jauh, dekat, saudara, tetangga?

Zainal mengatakan, tetangga menjadi penting untuk diberikan.

"Begitu juga dengan keluarga yang jauh, perlu diprioritaskan."

Lantas apakah ada sedekah yang tidak diterima amalannya?

Zainal menyebut, sumber sedekah harus halal. "Sedekah dari harta yang tidak baik, tidak boleh," terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini