Keduanya kemudian membuka masker dan melakukan kontak komunikasi dengan korban.
"Teten mendekati Alek sambil berkata, "Tah aing datang" (Nih, aku datang). Keduanya kemudian menyerang Alek dengan brutal," katanya.
Teten kemudian membacok kepala korban menggunakan golok sebanyak 10 kali.
Sementara Hilman menebas perut korban menggunakan celurit sebanyak 5 kali.
"Teten membacok wajah korban secara bertubi-tubi dengan golok, sementara Hilman Hakim membacok perut korban dengan celurit berkali-kali," ungkapnya.
Setelah memastikan korban tewas, keduanya baru meninggalkan lokasi kejadian.
Jenazah korban ditemukan keluarga pagi harinya sekira pukul 08.00 WIB.
Saat itu, anak korban hendak memberikan sarapan untuk Kakek Alex.
Memang belakangan ini Alek mengalami penyakit stroke, sehingga tidak bisa bergerak leluasa.
Otak Pembunuhan Ditembak Polisi
Setelah melakukan pembunuhan Teten dan Hilman kabur ke luar kota untuk menghindari kejaran polisi.
Ada yang kabur ke Bandung dan ada yang bersembunyi di Bekasi.
Polisi yang mengendus keberadaan pelaku langsung menciduk keduanya di lokasi berbeda.
Polisi terpaksa menghadiahi Tetan timah panas di kakinya.
Saat digiring polisi kedua pelaku tampak santai dan bahkan tidak menundukkan kepala di hadapan awak media.