News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Subang

Muncul Donasi Palsu Korban Kecelakaan Maut Subang, Ngaku Paman Mahesya, Donasi Terkumpul Rp 11 Juta 

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus pariwisata dengan nomor polisi AD 7524 OG ini terguling diduga akibat rem blong. Di tengah duka mendalam keluarga korban kecelakaan maut bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana, muncul aksi penggalangan dana atau donasi palsu, jumlah donasi capai Rp 11 juta.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah duka mendalam keluarga korban kecelakaan maut bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana, muncul aksi penggalangan dana atau donasi palsu. 

Sosok oknum yang membuat donasi palsu itu mengaku sebagai paman korban, berdomisili di Surabaya.

Terkini donasi itu sudah terkumpul Rp 11 juta, keluarga korban kecelakaan yang terjadi di Subang pun geram.

Berikut fakta-fakta donasi palsu untuk korban kecelakaan di Subang :

Donasi sudah terkumpul di atas Rp 11 juta

Adapun donasi palsu itu disebut telah terkumpul di pelaku, jumlahnya di atas Rp 11 juta.

"Saya tahu dari keponakan, katanya donasi yang terkumpul sudah Rp 11 juta lebih. Itu mah sudah penipuan namanya, sudah penggelapan namanya," tutur Rosdiyana, ibunda almarhum Mahesya Putra, Rabu (15/5/2024). 

Oleh karena itu, pihak keluarga masih terus mencari bukti soal pembukaan donasi oleh pihak yang tak bertanggung jawab itu.

Persoalan ini kemungkinan berlanjut ke ranah hukum.

"Sampai sekarang sih kami masih mencari bukti-bukti yang kuat. Semisal nanti sama keluarga rembukan lagi, dan kalau ada jawaban pastinya, baru nanti kami undang pihak hukum," tambah Rosdiyana.

Sopir bus pariwisata Putera Fajar, Sadira ditetapkan menjadi tersangka atas kasus kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang di Ciater, Subang, Jawa Barat. (Tribunnews)

Pelaku ngaku Paman korban

Persoalan donasi palsu itu berangkat dari unggahan sebuah akun di media sosial pelaku.

Pelaku mempublikasikan donasi palsu itu di TikTok.

"Iya, dia (pelaku) ngakunya sebagai omnya Mahesya di Surabaya membuka donasi. Padahal Mahesya enggak punya om di sana," ungkap Rosdiyana.

Sejauh proses penelusuran melalui keluarga besar, kerabat, dan relasi, belum diketahui identitas maupun keberadaan pelaku.

Persoalan ini merugikan keluarga Rosdiyana, terlebih karena oknun memanfaatkan perhatian publik atas musibah yang belum lama terjadi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini