TRIBUNNEWS.COM, AGAM - Gunung Marapi di Sumatra Barat erupsi lagi, Jumat (31/5/2024) pukul 13.16 WIB.
Sehari sebelumnya, Kamis (30/5/2024), Gunung Marapi juga erupsi.
Menurut laporan Pos PGA Bukittinggi, tinggi kolom abu pada erupsi kali ini tidak teramati karena tertutup kabut.
Teguh Purnomo, Petugas Pos PGA Bukittinggi mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.9 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 51 detik," jelasnya.
Baca juga: 5 Batuan Material Gunung Marapi di Agam Sumbar akan Diledakkan, Warga Diminta Mengungsi Sementara
Sehari sebelumnya, Kamis (30/5/2024) pukul 13.04 WIB, Gunung Marapi juga erupsi.
Kolom abu teramati sekira 2.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Dentuman erupsi kali ini terdengar sampai Pos Pengamatan Gunungapi Marapi di Bukittinggi.
Seorang warga di Tanah Datar, Ikhwan Arif mengatakan, dentuman erupsi Gunung Marapi terdengar keras.
"Getarannya terdengar juga sampai ke loteng rumah," kata Ikhwan melalui pesan WhatsApp, dilansir TribunPadang.com.
Dikatakannya, sejumlah warga terkejut dengan suara dentuman dan bergegas keluar rumah.
Senada, Ronald yang berada di Nagari Panampuang, Kabupaten Agam juga mendengar dentuman keras saat Gunung Marapi mengalami erupsi.
Ia mengibaratkan dentuman itu seperti suara ban truk meletus.
Baca juga: Berada di Aliran Lahar Dingin Gunung Marapi, Mensos Risma Relokasi Posko Pengungsian
"Seperti bunyi ban fuso (truk) meletus, tapi ini sampai bergetar jendela," terangnya.
Ronald mengungkapkan, sejumlah warga keluar rumah karena terkejut, namun tidak berhamburan.
Teguh menyebut saat ini Gunung Marapi masih berada pada Status Level III (Siaga).
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.
Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).(*)
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Jumat Siang, Abu Tebal Mengarah ke Barat Laut