News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menilik Salon yang Sebabkan Seorang ASN Tewas usai Suntik Filler Payudara, Patok Rp2,5 Juta per CC

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi -- Seorang ASN tewas setelah melakukan suntik filler payudara di sebuah salon di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Salon mematok harga Rp 2,5 juta per cc.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah salon yang berada di daerah Tambakbayan, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, menjadi perhatian publik.

Salon itu menjadi lokasi suntik filler payudara yang mengakibatkan seorang perempuan yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial PK (27) tewas.

Melansir Kompas.com, salon itu baru beroperasi sekira dua tahun.

Ini merupakan kali pertama salon tersebut melakukan praktik suntik filler payudara.

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi mengatakan, kasus ini bukanlah malapraktik melainkan praktik medis ilegal.

"Jadi untuk ini bukan malapraktik tapi praktik medis ilegal," kata Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi, Rabu (29/5/2024).

Dijelaskan Yuswanto, dari hasil penyelidikan awal, diduga salon itu tidak memiliki kewenangan untuk melakukan praktik yang sifatnya medis.

Pemilik salon diketahui mematok tarif sekira Rp 2,5 juta per 100 cc kepada korban untuk suntik filler payudara.

Apabila korban dan pemilik salon sepakat menyuntikkan 500 cc, maka harga dari suntik filler payudara yang dilakukan korban adalah Rp 12,5 juta.

Transaksi bermula pada Jumat (24/5/2024), pemilik salon dan korban sepakat bertemu untuk membicarakan terkait cc silikon yang akan disuntikkan.

"Udah melakukan pengecekan bahwa hanya dibutuhkan sekitar 500 cc," ujar Kasat Reskrim Sleman, AKP Riski Andrian, Rabu, melansir Kompas.com.

Baca juga: Seorang ASN di Sleman DIY Tewas Usai Suntik Filler Payudara 500cc di Sebuah Salon

Setelah sepakat, penyuntikan filler payudara dilakukan pada keesokan harinya, Jumat (25/5/2024).

Mulanya, korban disuntik 100 cc dan kondisinya masih normal.

"Kemudian disuntik 100 cc kedua baru (korban) kejang-kejang," ungkap Riski, dilansir TribunJogja.com.

Sekira pukul 14.30 WIB, korban mengeluhkan pusing dan muntah-muntah.

Lalu, pada pukul 17.00 WIB, korban diantar istri pemilik salon bersama satu temannya ke rumah sakit.

Korban tiba di rumah sakit pukul 17.27 WIB dan dinyatakan meninggal pada pukul 17.30 WIB.

Polisi telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini, yakni SMT (40) selaku pemilik salon dan EK (36), merupakan karyawan salon.

Dikatakan Riski, EK adalah mantan perawat yang kini menekuni pekerjaan di salon.

Menurut Riski dari keterangan ahli, seorang perawat seharusnya tidak diperbolehkan menyuntik pasien langsung tanpa pendampingan dari dokter.

Pihak kepolisian masih mendalami status EK, apakah dia memang memiliki izin profesi keperawatan atau di salon kecantikan bertindak atas nama sendiri.

Sementara itu, pihak kepolisian juga telah melakukan autopsi terhadap jasad korban.

"Dokter akan melihat apakah alat suntik dengan kandungan (yang disuntikkan) sudah sesuai apa belum," terangnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KRONOLOGI Seorang ASN yang Kejang Lalu Tewas saat Suntik Filler Payudara di Salon Kecantikan Sleman

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin, Kompas.com/Wijaya Kusuma)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini