Saat berpamitan, ia diminta untuk mengantar pulang Vina dan Eky di Arumsari, Kecamatan Talung, Kota Cirebon.
Namun, di pertengahan jalan saat melewati jalan Perjuangan Majasem mereka melintasi anak-anak muda yang sedang mengbrol.
Menurut keterangan Gaga Awod, sekelompok anak muda itu melempari dirinya dan Eky yang memboncengi Vina.
"Pada saat melewati Jalan Perjuangan Majasem sekitar jam 21.15 WIB ada beberapa orang anak muda sedang mengobrol dan melempari saya dan Eky menggunakan batu sambil mengatakan teriakan (woy woy) lalu saya dan Eky dan Vina kabur karena dikejar oleh beberapa orang anak muda menggunakan motor,” ungkap Gaga Awod dalam berkas persidangan dikutip dari Tribun Bogor.
Dari keterangan Reno dan Gaga Awod ada perbedaan.
Menurut Reno, Eky sempat berkabar akan mengikuti agenda rapat internal di Kuningan.
Dalam chat terakhir Eky juga tak menyinggung dirinya sedang bersama kekasihnya Vina.
Sementara di malam kejadian, menurut keterangan Gaga, Eky hendak mengantarkan Vina pulang.
Polda Periksa Liga Akbar
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar memeriksa saksi kunci dalam pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky di Cirebon pada 2016.
Saksi kunci itu adalah Liga Akbar, teman dekat Eky.
Bana, kuasa hukum Liga Akbar, mengatakan, kliennya diperiksa hampir enam jam.
Penyidik memberikan 15 pertanyaan.
"Pertanyaan untuk Liga hari ini mengulas BAP (berita acara pemeriksaan) terdahulu waktu 2016 yang sudah dikonfirmasi oleh Liga, ada beberapa poin yang Liga cabut," ujar Bana di Mapolda Jabar, Selasa (4/6/2024) malam.Bana tidak merinci poin apa saja yang kliennya cabut dalam BAP sebelumnya.
Namun, kata dia, untuk menguatkan semua keterangannya, Liga akan membawa empat saksi lain.
"(Poin yang dicabut di BAP) berkaitan dengan peristiwa 2016 itu. Memang akan dilakukan lagi pendalaman oleh teman-teman kepolisian, karena Liga harus membuktikan dan ada saksi-saksi lain yang harus dihadirkan nanti," katanya.
Bana tidak menjelaskan, apa saja informasi baru yang disampaikan kliennya kepada penyidik.
"Liga pada saat itu memang berada di depan SMA 4, makanya ini untuk penjelasan lebih lanjut kita mohon waktu. Liga akan menghadirkan saksi-saksi yang bisa menguatkan keterangan dia pada saat tadi diperiksa polisi. Makanya kami belum bisa menjelaskan lebih detail, apalagi berkaitan dengan kejadian, karena ini sangat sensitif ya. Liga khawatir diancam dan segala macam," ucapnya.
Dalam waktu dekat, kata dia, empat teman Liga akan dihadirkan Polda Jabar untuk memberikan semua keterangan Liga ke penyidik.
"Sementara baru satu identitas yang bisa dihadirkan. Untuk yang ketiganya agar berkenan mau bisa hadir sebagaimana yang sudah Liga sampaikan dalam BAP tadi," ucapnya.
Liga mengaku kenal dengan Eky dan Vina. Bahkan, sebelum Eky meninggal, Liga kerap mengingap di rumah Eky.
"Sudah kayak saudara (dengan Eky) orang tua korban juga sudah tahu saya. Pernah menginap di rumah Eky," ujar Liga.
"Minta doanya dari semua agar kasus ini segara selesai dan dibukakan keadilan buat kita semua," ucapnya. (Nazmi Abdurrahman/Hilda Rubiah/Tribun Jabar/Tribun Bogor)