TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Liga Akbar mengungkapkan tekanan yang dialaminya saat diperiksa penyidik kasus kematian Vina Cirebon dan kekasihnya Eky tahu 2016.
Pada saat itu, Liga Akbar menyatakan tidak mengetahui kronologis kematian dua sejoli tersebut.
Namun, ia mengaku dipaksa menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang seolah-olah menunjukkan bahwa ia mengetahui detail kejadian.
Baca juga: Iptu Rudiana Diperiksa Propam Polri Imbas Dugaan Rekayasa dalam Kasus Vina Cirebon
"Delapan tahun kemudian, saya merasa perlu mengoreksi dan mencabut keterangan BAP tersebut," ujar Liga, Minggu (16/6/2024).
Ia menjelaskan bahwa saat pemeriksaan, ia merasa tertekan dan bingung karena tidak didampingi oleh kuasa hukum.
Liga menceritakan kepada media bahwa penyidik menanyakan detail kejadian di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon, seolah-olah ia mengetahui semua peristiwa tragis tersebut.
"Penyidik bertanya seakan-akan saya tahu apa yang terjadi dengan Eki dan Vina. Padahal saya tegaskan berkali-kali bahwa saya tidak tahu," ucapnya.
Liga menyatakan bahwa pemeriksaan tersebut hanya dilakukan sekali dan banyak dari pernyataannya dalam BAP yang tidak sesuai dengan apa yang ia katakan.
"Pemeriksaan hanya dilakukan satu kali dan banyak pernyataan saya yang sebenarnya tidak tahu ditulis seakan-akan saya tahu," jelas dia.
Ia merasa bingung dan tertekan saat itu, terutama karena tidak didampingi oleh kuasa hukum.
Akibat tekanan tersebut, Liga akhirnya terpaksa menandatangani BAP meskipun awalnya menolak berkali-kali.
Baca juga: Terungkap Pertemuan Empat Mata Saksi Kunci Vina Cirebon dan Iptu Rudiana Ayah Eky, Ini yang Dibahas
Sebelumnya, Liga juga menceritakan tentang penjemputannya oleh polisi tanpa pemberitahuan resmi untuk menjalani pemeriksaan.
Ia dijemput sekitar pukul 18.00-19.00 WIB di rumahnya, hanya beberapa hari setelah kematian Eki dan Vina.
Liga juga mengungkapkan bahwa sebelum penjemputan, ia sempat bertemu dengan ayah Eki, Rudiana, yang menanyakan detail tentang pakaian yang digunakan Eki saat kejadian dan apakah Eki pernah memiliki masalah dengan orang lain.