Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNNEWS.COM - Keracunan massal terjadi di Desa Cikahuripan, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.
Warga yang mengalami keracunan makanan sempat menyantap hidangan hajatan pada Rabu (19/6/2024).
Mereka merasakan mual, pusing, dan muntah disertai buang air besar dengan frekuensi sering.
Penyebab keracunan masih diselidiki Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes KBB, Nurul Rasihan menyatakan pihaknya sudah mengambil sampel makanan dan minuman dari acara hajatan yang diduga menjadi penyebab warga mengalami gejala mual dan muntah.
"Sampel dari semalam sudah kami ambil. Untuk jenis-jenisnya itu ada beberapa, seperti nasi, sop sapi, tempe orek, kikil bumbu kuning, capcay ayam suwir, ikan asin, dan air minum," kata Nurul saat dihubungi, Kamis (20/6/2024).
Berbagai sampel makanan dan minuman tersebut sudah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Provinsi (Labkesprov) Jawa Barat untuk dilakukan pengujian.
Hasilnya baru diketahui setelah dua pekan.
Pihaknya juga turun ke lapangan untuk melakukan penelusuran. Hasilnya, warga awalnya mengalami gejala mual, muntah, lemas, dan pusing setelah mengonsumsi hidangan dalam acara hajatan.
Namun, kata Nurul, yang mengalami gejala tersebut hanya warga yang mengonsumsi hidangan makanan dan minuman pada acara siang. Sedangkan mengonsumsi hidangan saat pagi tidak ada yang mengalami dugaan keracunan.
"Ternyata, jadi ada dua grup, pagi sama siang. Katanya yang pagi mah enggak masalah hanya setelah ditelusuri yang datang siang yang menjadi korban keracuan. Ini lagi kami telusuri kan menunya sama," ujar Nurul.
Baca juga: Soal Keracunan Massal di Kota Semarang, Anak Pemilik Katering Turut Jadi Korban hingga Dirawat
Kata Kades
Kepala Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Bandung Barat, Oman Haryanto, mengaku ada 68 warganya yang mengalami keracunan, Rabu (19/6/2024).
Para korban pun dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan terdekat.
"Alhamdulillah sampai pagi ini sudah mayoritas pulang ke rumahnya masing-masing," kata Oman, Kamis (20/6/2024).
Oman menjelaskan, dugaan keracunan diawali ketika kemarin petang ada warganya yang tiba-tiba merasakan gejala mual yang berlangsung terus-menerus.
Kemudian, pukul 19.00 WIB, jumlah yang mengalami gejala sama semakin bertambah.
Akhirnya, mereka ada yang dibawa ke puskesmas, klinik, dan RSUD.
Baca juga: 93 Orang Jadi Korban Keracunan Massal di Bogor, Makanan Diduga Berasal dari Acara Haul
"Ya, dugaan sih setelah beberapa jam konsumsi hidangan saat hajatan Rabu siang. Hajatan enggak terlalu besar. Acaranya sekitar pukul 12.00 dan pukul 18.00 WIB muncul keluhan," katanya.
Oman membantah adanya kabar warga yang diduga keracunan lalu meninggal. Katanya, memang warga itu meninggal namun bukan karena keracunan.
"Jadi, jangan dikaitkan yang meninggal itu karena keracunan. Memang hari ini ada yang meninggal, tapi beliau itu sudah tua dan sakitnya sudah lama. Enggak datang ke hajatannya juga," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Keracunan Massal di Lembang, Dirut RSUD Sebut Banyak Pasien yang Alami Dehidrasi Parah