TRIBUNNEWS.COM - Minuman oplosan kembali menelan nyawa, dua orang berinisial AN (32) alias Ahmad dan NA (30) alias Nor jadi korbannya.
Warga Kabupaten Jember, Jawa TImur tersebut tewas setelah menenggak campuran alkohol medis yang dioplos dengan minuman berenergi di Tulungagung, Jawa Timur.
Dua korban tersebut diketahui bekerja di tempat penggilingan padi, di Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Tulungagung.
Kapolsek Bandung, Iptu Anwari mengonfirmasi hal tersebut.
Ia menuturkan, pada Sabtu (22/6/2024) sekira pukul 19.00 WIB, keduanya berniat mabuk-mabukan, namun tidak menemukan minuman keras (miras).
“Kedua korban lalu berinisiatif membeli alkohol medis 70 persen, yang biasanya dipakai untuk membersihkan luka,” jelas Iptu Anwari, Selasa (25/6/2024).
Selain membeli alkohol medis, mereka juga membeli minuman berenergi rasa anggur.
Sebanyak 14 sachet minuman berenergi ini dicampur dengan air mineral, lalu ditambahkan alkohol yang sudah mereka beli.
Racikan ini mereka tempatkan di dalam teko plastik, dan diminum bersama dua rekan lainnya, Rivan dan Rudi.
“Jadi mereka berempat pesta minuman itu. Tapi pengakuan Rivan dan Rudi, mereka minum sedikit,” sambung Iptu Anwari.
Setelah pesta minuman alkohol campur minuman berenergi ini, mereka masih beraktivitas seperti biasa.
Baca juga: Produsen Miras Oplosan Ilegal di Malang Diringkus, Mengaku Belajar Ngoplos Otodidak
Namun pada Senin (24/6/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, Nor mengeluh pusing yang sangat parah.
Rivan membawa Nor dari tempat kosnya di Dusun Kalianyar, Desa Ngunggahan, Tulungagung, ke Puskesmas Besuki.
Namun karena kondisinya memburuk, Nor dirujuk ke RS Muhammadiyah Bandung.
Tidak berselang lama, Ahmad juga mengalami gejala pusing hebat pada pukul 09.00 WIB.
Ahmad menyusul temannya, langsung dibawa ke RS Muhammadiyah Bandung, namun meninggal dunia dalam perjalanan.
“Sudah dalam proses evakuasi ke Rumah Sakit Muhammadiyah, tapi sampai di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia,” papar Iptu Anwari.
Nor masih sempat menjalani perawatan, namun kondisinya terus memburuk.
Ia akhirnya juga meninggal pada Selasa (25/6/2024) pukul 15.00 WIB.
Polisi lalu melakukan olah TKP dan memeriksa kondisi jasad Ahmad.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dugaan kami memang karena keracunan minuman yang dikonsumsi sebelumnya,” tegas Iptu Anwari.
Kini Iptu Anwari masih menunggu Rivan dan Rudi yang mengantar jenazah Ahmad ke Jember.
Keduanya mengaku dalam kondisi sehat karena hanya sedikit minum minuman oplosan itu.
Sementara hasil olah TKP, polisi menemukan teko bekas tempat racikan alkohol dan minuman berenergi itu.
Polisi juga menemukan bekas muntahan kedua korban di tempat kosnya.
Selain itu ditemukan indikasi upaya menghilangkan barang bukti dengan membakar bekas sachet minuman berenergi dan botol alkohol.
Bekas pembakaran itu ada di samping rumah kos kedua korban.
“Karena itu kami masih menunggu dua saksi, Rudi dan Rivan. Kami akan dalami keterangan mereka,” katanya.
Ahmad dan Nor diketahui baru 5 hari bekerja di tempat penggilingan padi dan produsen beras di Desa Ngunggahan.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Racik Alkohol Medis dan Belasan Sachet Minuman Berenergi, Dua Pekerja di Tulungagung Tewas