News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Vina Cirebon

Pengacara Saka Tatal, Farhat Abbas Minta Polri Tak Terus Lindungi Iptu Rudiana

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi atensi terhadap pengusutan kasus Vina. Kuasa Hukum Saka Tatal, Farhat Abbas, meminta agar pihak Mabes Polri tidak melindungi Iptu Rudiana. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kuasa Hukum Saka Tatal, Farhat Abbas, meminta agar pihak Mabes Polri tidak melindungi Iptu Rudiana. 

Menurut Farhat, BAP tahun 2016 yang dibuat Iptu Rudiana membuat sejumlah orang terseret ke dalam kasus Vina dan Eky itu. 

"Menurut saya sekarang dampaknya, Ketua RT sudah dilaporkan, Liga Akbar sudah mencabut (laporan) gitu. Apakah mereka itu mengarang untuk kepentingan diri sendiri atau sesuai arahan daripada Rudiana, ayah daripada korban?" ujar Farhat Abbas di Nusantara TV yang tayang Rabu (26/6/2024).

"Harusnya ini saran buat Polri, Rudiana tidak usah terlalu dilindungi, sehingga untuk bertemu pun susah karena mereka ini adalah korban juga, gitu (Liga Akbar dan Ketua RT)," lanjut Farhat.  

Diketahui Kasus Vina dan Eky belum juga ada kejelasan malah makin tambah ruwet, menimbulkan pertanyaan. 

Publik bertanya-tanya bagaimana bisa Iptu Rudiana, ayah almarhum Eky, tak melanggar etik apapun dalam kasus tersebut. 

Banyak yang merasa ada kejanggalan dari Iptu Rudiana. 

Tepis Pernyataan Polisi

Farhat juga menepis pernyataan Polri yang menyatakan Saka Tatal tidak mendapatkan penganiayaan oleh oknum polisi. 

Diketahui, Polri sebelumnya menunjukkan foto Saka Tatal yang sedang mendapatkan pendampingan dengan baik dan mengeklaim bahwa tidak adanya penyiksaan terhadap Saka. 

Namun, Farhat membantahnya. Ia pun meminta agar polisi tak berbohong dengan berlindung di balik foto tersebut.  

"Jangan lagi dikatakan Saka Tatal berbohong, dan jangan lagi Pihak Polri menggunakan cara-cara bahwa dia sudah mendapatkan pendampingan (petugas). Dari awal penangkapan sampai pemeriksaan tidak pernah bertemu dengan pengacara sampai tanggal 16 september," katanya. 

Baca juga: Hotman Paris Pusing dengan Pemeriksaan Propam Terhadap Iptu Rudiana di Luar Perkiraan

Farhat menduga penyiksaan terhadap Saka Tatal dilakukan dalam rentang waktu sebelum bertemu dengan pihak pengacara.

Farhat juga meminta kepada Polri untuk tidak menuding bahwa Saka Tatal berbohong karena mengaku telah mendapatkan penyiksaan oleh polisi. 

Farhat Abbas dan kuasa hukum Saka Tatal lain merasa dipermalukan dengan pernyataan tersebut. 

"Karena kalau Saka Tatal berbohong berarti kami pengacara juga dikatakan berbohong, jangan menggunakan logika analogi yang seperti itu yang menurut saya hanya untuk megejek mempermalukan kami, padahal tujuan kami ini adalah bagus," katanya. 

Menurut Farhat, kasus ini pun tampak sepele, sampai tukang ojek pun bisa merasa dengan apa yang dialami Saka Tatal. 

"Karena menurut saya, tukang ojek aja ngerti kok perkara ini, ngerti kalau di sini ada ketimpangan-ketimpangan. Mereka mengerti bahasa hati nurani dan kejujuran daripada Saka Tatal," pungkasnya. 

Sindiran Halus untuk Iptu Rudiana

Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel memberikan sindiran menohok setelah hasil pemeriksaan Iptu Rudiana oleh bagian Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri dan  Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri, rampung. 

Iptu Rudiana telah disimpulkan bahwa tidak melanggar etik apapun dalam penanganan kasus pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi pada tahun 2016 di Cirebon. 

Ia memuji bahwa Iptu Rudiana ialah sosok polisi teladan. 

"Berdasarkan pemikiran Propam dan Itwasum sudah disimpulkan bahwa Rudiana tidak melakukan pelanggaran etik apapun mau mengatakan apa? Bersih orang ini, teladan orang ini," ujarnya di Nusantara TV yang tayang pada Senin (24/6/2024). 

Baca juga: Linda Heran Terus Diikuti Arwah Vina yang Minta Kasusnya Terungkap Tapi Arwah Eky Tenang 

Segala prasangka buruk hingga sumpah serapah yang ditujukan publik kepada Iptu Rudiana semua termentahkan. 

Justru, kata Reza, publik yang 'bermasalah' jika tidak puas dengan hasil pemeriksaan dan terus menerus menuding Iptu Rudiana sebagai biang keladi dari ruwetnya kasus pembunuhan itu. 

"Jangan - jangan kita yang 'bermasalah'," katanya heran.

Hal itu juga bisa diibaratkan ketika seseorang berada di sebuah ruangan bersama 10 orang tak waras, malah orang normal itu yang dianggap gila. 

Reza menambahkan bahwa kasus ini menambah kegundahan masyarakat terkait masalah etik di Republik ini. 

"Ini kan jilid kedua, seolah-olah ada nilai etik yang diterabas sedemikian rupa tapi pada saat yang sama dianggap tidak ada masalah apa-apa. Jilid pertamanya, apa lagi kalau bukan Paman di Mahkamah Konstitusi."

"Kita betul-betul tidak menemukan ruang, apalagi pembenaran untuk mempersoalkan Rudiana selaku personil polisi," pungkasnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Farhat Abbas Minta Polri Tidak Lindungi Iptu Rudiana, Tukang Ojek Pun Ngerti Kejanggalan Kasus Vina
 

 

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini