Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Acara festival kuliner non-halal yang digelar di Solo Paragon Mall dibuka kembali setelah mendapat protes dari Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS).
Penutupan acara tersebut bukan inisiatif dari Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), namun pihak panitia melakukan penutupan untuk evaluasi.
Acara yang menyajikan makanan non-halal dari berbagai daerah digelar dari 3 Juli 2024 sampai 7 Juli 2024.
Humas DSKS, Endro Sudarsono, meminta panitia menyaring pengunjung agar umat muslim tidak masuk dalam festival tersebut.
“Sebenarnya pada tuntutan kami panitia minta untuk seleksi pengunjung. Tidak sampai menutup. Jadi yang muslim tidak boleh masuk,” terangnya.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima TribunSolo.com pada Jumat (5/7/2024), DSKS telah bertemu dengan penyelenggara dan manajemen Solo Paragon Mall beserta sejumlah pemangku wilayah kemarin Kamis (4/7/2024).
Pertemuan ini dihadiri Ketua DSKS Ustadz Abdurrahim Ba’asyir Bersama Humas DSKS Ust. Endro Sudarsono dengan ditemani oleh Gus Burhanudin Hilal Sebagai utusan dari MUI Surakarta bertemu dengan management Paragon Mall dan panitia Festival Kuliner Non Halal di Solo Paragon.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Wakapolres Surakarta AKBP Catur Cahyono bertempat di Lobby Hotel Paragon Solo.
Dalam keterangan tersebut, Abdurrahim Ba’asyir menyampaikan apresiasinya atas respon dan tanggapan positif pihak management Solo Paragon dalam menyikapi keberatan Umat Islam Surakarta dalam bentuk upaya melakukan pembatasan dan pemasangan tirai pada acara Festival Kuliner Non Halal di Solo Paragon.
Pihaknya juga menekankan bahwa tidak pernah meminta acara Festival Kuliner Non Halal di Solo Paragon dihentikan atau dibubarkan dan menghormati jika acara tersebut dilanjutkan sesuai agendanya.
Keputusan menutup acara tersebut secara sementara di pagi hari pada tanggal 3 Juli 2024 adalah keputusan yang diambil oleh pihak panitia sendiri setelah mereka berkomunikasi dengan pihak berwenang dimana DSKS tidak terlibat sama sekali dalam pertemuan tersebut.
Baca juga: Festival Kuliner Non Halal Sempat Dihentikan Imbas Protes Ormas Dewan Syariah Kota Surakarta
Perwakilan dari Event Organizer (EO) Jangkrik, Ken pun bersyukur bisa melanjutkan kembali festival kuliner yang melibatkan 34 tenant dari berbagai daerah tersebut. Kuliner khas Tionghoa dihadirkan dari Bali, Medan, Surabaya, Semarang, Ujung Pandang, Pontianak, Manado, Bangka, Singkawang, Tangerang hingga Jakarta.
"Intinya kami berterima kasih acara boleh berjalan lagi," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Tuntutan Ormas yang Protes Festival Kuliner Non-Halal di Solo Jateng : Minta Saring Pengunjung