Festival kuliner tersebut menghadirkan makanan nonhalal dari sejumlah daerah seperti Bali, Medan, Surabaya, Semarang, Ujung Pandang, Pontianak, Manado, Bangka, Singkawang, Tangerang hingga Jakarta.
"Mereka pedagang kecil, yang kita angkat dari setiap event ini adalah pedagang-pedagang kecil UMKM yang bukan istilahnya restoran-restoran yang sudah besar-besar itu," lanjutnya.
Baca juga: Festival Kuliner Non Halal Sempat Dihentikan Imbas Protes Ormas Dewan Syariah Kota Surakarta
Sponsor Mundur
Tidak hanya melayangkan protes ke panitia, ormas juga mendatangi pabrik yang menjadi salah satu sponsor festival kuliner nonhalal.
Pabrik tersebut yakni PT Lombok Gandaria yang terletak di Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Perwakilan dari Aliansi Umat Islam Karanganyar, Fadlun Ali, mengatakan mereka ingin bertemu dengan manajemen PT Lombok Gandaria dan meminta mundur dari sponsor.
Selain itu, mereka juga menyampaikan keresahan sejumlah warga atas festival kuliner nonhalal yang digelar di tengah keramaian.
"PT Lombok Gandaria sebagai salah satu sponsor di sana di Solo Paragon."
"Adapun mengiklankan itu mengajak menyantap dan menikmati makanan yang haram itu," jelasnya.
Baca juga: LSM Ini Puji Ormas Keagamaan yang Tolak Tawaran Izin Tambang dari Pemerintah
Setelah melakukan protes, manajemen PT Lombok Gandaria mengumumkan telah mencabut dari sponsor festival kuliner nonhalal di Solo.
"Itu bertentangan dengan nilai agama dan adat istiadat serta merugikan kesehatan, berdampak pada perilaku manusia."
"Bahwasanya disampaikan protes sponsor dari Lombok Gandaria sudah dicabut dan bentuk-bentuk lainnya juga dilepas," terangnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Didatangi Ormas, Pabrik Kecap di Karanganyar Jateng Mundur dari Sponsor Festival Kuliner Non Halal
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Mardon Widianto)