News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Vina Cirebon

Pegi Cerita Momen Penangkapannya saat Maghrip: Mata Saya Dilakban, Dibawa ke Polda Jabar

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pegi Setiawan tersenyum lebar saat akan meninggalkan Mapolda Jawa Barat, Senin (8/7/2024) malam. Saat pertama kali ditangkap, Pegi mengaku ditutup kedua matanya oleh lakban sebelum dibawa ke Polda Jabar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pegi Setiawan kian lantang bersuara dan tampil.

Kali ini dia mengungkap perlakuan tak manusiawi Polda Jabar saat ia ditangkap. 

Pertama kali ditangkap, pemuda asal Desa Kepongpongan Cirebon tersebut mengaku ditutup kedua matanya oleh lakban sebelum dibawa ke Polda Jabar. 

Cerita itu berawal ketika Pegi ditangkap di Bandung pada tanggal 21 Mei 2024 menjelang maghrib. 

Ia lalu ditahan di Polsek Bojongloa Kaler Kota Bandung. 

"Abis dari Polsek, mata ditutup lakban langsung dibawa ke Polda Jabar," kata Pegi seperti dilansir dai iNews yang tayang pada Kamis (11/7/2024). 

Baca juga: Terbongkar, Pegi Ditangkap saat Ambil Wudhu, Sempat Difoto OTK hingga Tak Ada Surat Penangkapan

Setelah tiba di Polda Jabar, Pegi pertama kali mendapatkan penyiksaan di awal penyidikan. 

"Dipukul bagian mata, dan diinjek kaki bagian paha kemudian kepala saya sempet dikresek warna hitam," tambahnya. 

Pegi Dipukul di bagian Mata oleh "Penguasa Gedung"

Pegi Setiawan menceritakan penganiayaan itu pertama kali terjadi saat menjalani penahanan di Markas Kepolisian Daerah Jawa Barat. 

 Pemukulnya disebut Pegi merupakan seorang penyidik. 

"Saya pernah dipukul di bagian mata," kata Pegi dalam konferensi pers di Bandung, Jawa Barat, selepas bebas dari tahanan, Senin (8/7/2024) malam, seperti ditayangkan Kompas TV. 

"(Pemukul) itu salah satu penguasa gedung (tahanan) itu. Yang di penyidik, ibaratnya penguasa, polisi," sambungnya. 

Baca juga: Pegi Ngaku Disiksa di Tahanan Nyaris Tak Bisa Napas, Cak Imin: Menyedihkan, Kapolri Harus Bertindak

Beberapa orang yang menjadi kuasa hukum Pegi disebut sempat melihat bekas pemukulan di matanya. 

Peristiwa itu terjadi sebelum ada kuasa hukum yang mendampinginya.

Pegi juga mengaku pernah dibekap wajahnya dengan kantong plastik.

Perlakuan itu diterima setelah ibu dan kuasa hukumnya datang. 

"Sempat ada penyidik masukin kresek ke muka saya. Enggak lama, cuma saya enggak bisa napas. Saya berontak, mereka buka lagi," sebutnya. 

Pegi Diintimidasi, Dipaksa Ngaku Bunuh Vina

Tidak hanya itu, Pegi mengaku juga mendapatkan intimidasi verbal dari polisi.

Dia merasa dipaksa agar mengakui telah membunuh Vina dan Eky di Cirebon pada 2016. 

Intimidasi itu sampai membuat Pegi tidak bisa tidur. 

"Dua malam enggak tidur. Selama dua malam mental saya jatuh," ungkapnya. 

Kendati mendapatkan kekerasan fisik dari oknum penyidik Polda Jabar, Pegi mengaku sudah melupakannya. 

Ia mengikhlaskan kejadian yang dialaminya itu dan tak berniat memperpanjang persoalan. 

"Waktu yang pertama itu, saya udah melupakan itu, karena itu wajar lah biasa, saya udah mengikhlaskan karena ya mungkin ada kewajaran lah mungkin," ujar Pegi seperti dilansir dari Sapa Indonesia Malam yang tayang di Kompas TV pada Selasa (9/7/2024) malam. 

Baca juga: Polri Masih Bungkam meski Tahu Pengakuan Pegi Setiawan Disiksa Penyidik selama di Penjara

Toh, kekerasan yang dialaminya, kata Pegi, hanya terjadi sekali dan tidak membuatnya babak belur seperti 8 terpidana lainnya. 

Selebihnya, selama ditahan, ia mendapatkan perlakuan baik dari pihak kepolisian. 

"Setelah itu ditahan di ruang Dihtahti Polda Jabar itu sama sekali tidak ada pemukulan, tidak ada kekerasan. Mereka menyambut dengan baik, membiarkan saya pulang dengan baik perpisahan dengan baik. Pawas-pawas itu sangat baik sekali," jelasnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pegi Kembali Bongkar Kelakuan Tak Manusiawi Polda Jabar, Mata Ditutup Lakban Saat Ditangkap, .

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini