TRIBUNNEWS.COM - Penyebab LA (36), seorang ibu yang ditemukan tewas mengenaskan bersama bayinya, J berusia 5 bulan di Kabupaten Kapahiang, Bengkulu, Kamis (11/7/2024), masih misteri.
Polisi masih melakukan penyelidikan guna membuat terang kasus kematian ibu dan anak tersebut.
Terbaru, beredar pesan WhatsApp yang dikirimkan korban LA kepada suaminya, Andi.
Pesan tersebut dikirim LA pada 11 Juni 2024.
Dalam pesan itu, LA menyampaikan permintaan maaf serta menyinggung soal kematian.
"Maafkan aku harus jauh, Kalau ku mati jenazah ku bawa balik ke Rati. Aku minta maaf semuanya," demikian pesan LA kepada sang suami, dilansir TribunBengkulu.com.
Diduga pesan tersebut ada sangkut pautnya dengan penyebab kematian korban beserta anaknya.
Kendati demikian, pihak kepolisian masih akan mendalami terkait kebenaran pesan tersebut.
"Nanti kita pastikan ada atau tidaknya keterkaitan pesan tersebut dengan kasus ini, masih kita dalami," kata Kasat Reskrim Polres Kepahiang, AKP Sujud Alif Yulamlam.
Selain itu, juga akan didalami terkait dugaan sang ibu yang membunuh bayinya lalu mengakhiri hidup.
Sementara itu, dari keterangan suami korban kepada penyidik, LA diduga mengidap depresi.
Baca juga: 5 Fakta Penting Ibu dan Bayi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Bengkulu, Ada Pesan Soal Kematian
Bahkan, korban sempat hendak dirukiah.
Sejauh ini, sudah ada delapan orang saksi yang dimintai keterangan terkait kematian LA dan bayinya.
"Sejauh ini sudah delapan saksi, nanti kita akan libatkan beberapa ahli juga," imbuh Sujud.
Diketahui, LA dan bayinya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di rumah mereka yang berada di Desa Talang Tige, Kecamatan Muara Kemumu, Kabupaten Kapahiang, Kamis lalu.
Saat ditemukan, jasad sang ibu penuh luka bacok, sedangkan jasad bayi dalam kondisi terpotong.
Dari hasil visum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepahiang, ditemukan setidaknya lima luka bacok dan tusuk di jasad LA.
Sementara di jasad J ditemukan luka di pelipis hingga wajah serta bagian tubuh bayi yang terpisah akibat tebasan.
Dari luka di jenazah LA, terdapat banyak kejanggalan.
Apakah sang ibu membunuh bayi lalu mengakhiri hidup ataukah keduanya menjadi korban pembunuhan. Namun, bentuk luka di kaki LA diduga kuat luka bacok.
Dilansir Kompas.com, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan ceceran darah di pohon samping rumah korban.
Bahkan, diduga kuat korban sempat memanjat pohon menggunakan tangga.
Diduga semua ceceran darah tersebut berasal dari korban LA.
Di dalam rumah, polisi menemukan ceceran darah di pintu, kamar, lemari, bak mandi, dan sejumlah tempat lainnya.
Adapun luka yang diderita LA di antaranya, putusnya urat nadi, luka di perut, luka di tangan, dan luka di kaki kiri.
Baca juga: Ibu dan Bayi Tewas Mengenaskan di Bengkulu, Penyebab Kematian Masih Misteri, Banyak yang Janggal
Diduga, korban LA meninggal dunia akibat lemas karena kehabisan darah.
Diperkirakan LA tewas lebih dari empat jam sebelum akhirnya ditemukan.
Untuk korban J, meninggal dunia akibat bagian tubuhnya terpisah.
Dari tubuh bayi itu terdapat bekas bacokan senjata tajam jenis parang yang berulang kali hingga akhirnya terputus.
Pelaksana harian Kanit Pidum Satreskrim Polres Kepahiang, Ipda Fredo Ramous mengatakan, polisi belum bisa memastikan apakah kedua korban menjadi korban pembunuhan atau apapun.
"Masih kami dalami, kami masih lidik," katanya, Jumat (12/7/2024).
Diwartakan TribunBengkulu.com, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh suami LA.
Bermula saat suami LA bernama Andi pulang dari pasar membeli bakso sekitar pukul 14.00 WIB.
Ketika itu, Andi mendapati rumahnya dalam kondisi terkunci dari dalam.
Lantas, ia melihat dari balik jendela dan mendapati anaknya dalam kondisi sudah berlumuran darah.
Dia kemudian berteriak meminta pertolongan. Warga yang datang langsung mendobrak pintu samping rumah korban.
Mereka pun menemukan ibu dan sang bayi dalam kondisi sudah tak bernyawa dan penuh luka.
Hingga saat ini, tim Satreskrim Polres Kepahiang masih menyelidiki Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Polisi juga menemukan senjata tajam jenis parang tersarung tak jauh dari lokasi jenazah sang bayi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul "Maafkan Aku Harus Jauh" Pesan Terakhir Ibu di Kepahiang Sebelum Ditemukan Tewas Bersama Bayi
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBengkulu.com/M Rizki Wahyudi, Kompas.com/Firmansyah)