TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar kabar Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus dan Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan tak akur di kasus Vina, Cirebon.
Belum terkonfirmasi apakah kabar tersebut benar adanya.
Terlebih sepanjang Polda Jabar menangani kasus Vina mulai dari penangkapan Pegi hingga praperadilan, Irjen Pol Akhmad Wiyagus tak pernah muncul.
Baru-baru ini diungkap alasan jenderal bintang dua itu tak mau muncul namun diam-diam mengganti semua penyidik lama kasus Vina dengan penyidik baru, agar kasus viral ini tidak masuk angin.
Dikonfirmasi soal kabar tak sejalannya Kapolda Jabar dengan Dirkrimum, kubu Pegi lebih pilih berpihak ke Kapolda Jabar.
Melihat sepak terjang Irjen Pol Akhmad Wiyagus, kubu Pegi percaya kasus Vina bisa tuntas di tangan sang Kapolda yang pernah bertugas di KPK.
Isu Kapolda Jabar dan Dirkrimum Kombes Surawan Tak Akur
Menyeruak isu jika Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus dan Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan kini tengah tak akur.
Hal ini buntut dari kasus Vina Cirebon yang hingga kini masih ditangani Polda Jabar.
Terlebih, Polda Jabar kalah dalam sidang praperadilan sehingga Pegi Setiawan yang sebelumnya disebut sebagai DPO kasus Vina dan ditetapkan tersangka kini telah bebas.
Penetapan tersangka terhadap Pegi Setiawan dibatalkan alias tak sah demi hukum berdasarkan putusan sidang praperadilan Pengadilan Negeri Bandung.
Baca juga: Sosok Kapolda Jabar Akhmad Wiyagus Bungkam soal Kasus Vina, Pernah Raih Penghargaan Hoegeng Awards
Isu Kapolda Jabar dan Dirkrimum Kombes Surawan Tak Akur Sampai di Telinga Orang Dekat Kapolri
Kabar tak akurnya Kapolda Jabar dan Kombes Surawan rupanya sudah sampai ke telinga Penasihat Ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi.
Disisi lain, penyidik lama yang menangani kasus Vina diduga masuk angin.
"Penyidik sudah saya ganti dengan penyidik yang bukan dulu supaya tidak masuk angin', Itu omongan kapolda," kata Aryanto Sutadi dalam acara ILC.
Jenderal bintang dua ini memilih ogah berkomentar saat ditanya lebih jauh soal kasus Vina.
Mantan Kapolres Sumedang ini justru menyerahkan kepada Humas Polda Jabar yang akan memberikan keterangannya ke publik.
"Saya kan walaupun kapolda, yang namanya penyidikan itu (independent), tidak bisa (intervensi), yang penting serius," jelas Aryanto masih menirukan ucapan Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Baca juga: Profil Kombes Surawan, Dirreskrimum Polda Jabar yang Kinerjanya Disorot Susno Duadji
Kemudian ia pun menyinggung soal adanya dugaan bahwa ada perselisihan antara Kapolda Jabar dengan Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan.
"Bisa disimpulkan sendiri apakah mereka kles atau tidak," kata dia.
Kubu Pegi Juga Dengar soal Kapolda Jabar dan Dirkrimum Tak Akur
Ketidak akuran Kapolda Jabar dengan Kombes Surawan pun sudah didengar pengacara Pegi Setuawan, Toni RM.
"Kami tak mengerti, tetapi kabar-kabar yang kami dapat, bapak Kapolda ini kontra dengan Direktur Reserse Kriminal Umum, atas kinerjanya yang menindaklanjuti (kasus Vina)," ujar Toni RM dikutip dari Indonesia Lawyer Club (ILC) yang tayang pada Kamis (11/7/2024).
Menurutnya, perpecahan antara Kapolda Jabar dengan Kombes Surawan bukan tanpa alasan.
Sebab, Kombes Surawan dinilai Toni hanya mengikuti penyidikan di tahun 2016 yang banyak kejanggalan.
Salah satunya kata Toni, perencanaan pembunuhan yang dilakukan oleh para pelaku tidak pernah terungkap.
"Persamaan niat meeting of mind di situ tidak ada," katanya.
CCTV dan ponsel yang polisi amankan di sekitar lokasi kejadian juga tak pernah dibuka.
Mantan Penyidik KPK, Kubu Peri Harap Kapolda Jabar Mampu Ungkap Kasus Vina
Kendati demikian, Toni RM meyakini masih ada harapan di tengah kebuntuan penyelesaian Kasus Vina Cirebon.
Sosok yang diharapkan mampu mengungkap kasus itu ialah Irjen Akhmad Wiyagus, yang tak sepaham dengan Kombes Surawan.
Di tengah badai desakan publik yang meminta Akhmad Wiyagus dicopot, Toni RM menilai sebaliknya.
Justru, Akhmad Wiyagus diyakininya bisa mengusut kasus tersebut.
Pasalnya, Akhmad Wiyagus merupakan eks penyidik KPK yang masih memiliki integritas.
"Bapak Kapolda ini mantan penyidik KPK, belajar ilmu kronologi. Jadi kami minta agar bapak Kapolda ini turun, dicopot itu Direktur Kriminal Umum (Kombes Surawan) yang selama ini melakukan penyidikan terpatahkan di praperadilan, hanya mengikuti skenario penyidikan yang lama (di tahun 2016)," katanya.
Baca juga: Jihan Gadis Berhijab Asal Pluit Siap Jadi Istri Pegi, Paras Cantiknya Dipuji Warganet
Jika kasus ini diusut dari hulu oleh Kapolda Jabar, Toni RM yakin kasus ini bisa terungkap secara terang benderang.
"Kami yakin ini kalau diusut secara tuntas oleh bapak Kapolda yang masih punya integritas langsung, insya allah pelaku yang sebenarnya bisa terungkap," pungkasnya.
Kesalahan fatal Dirkrimum Polda Jabar Kombes Surawan
Dirkrimum Polda Jabar Kombes Surawan dianggap telah melakukan kesalahan fatal saat awal penangkapan Pegi Setiawan.
Hal itu diungkap Susno Duadji karena Surawan telah membuat pernyataan yang menganulir putusan PN Cirebon 8 tahun lalu.
Di mana putusan itu menyebut ada tiga DPO di kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Sementara Surawan di depan media mengatakan bahwa dua DPO lagi adalah fiktif.
"Bayangkan seorang Direskrimum Polda Jabar berani menganulir putusan pengadilan, itu fiktif, itu gak ada, ini pengetahuan hukumnya di mana ini," kata Susno Duadji.
Bahkan ia khawatir jika Kombes Surawan akan terus memimpin penyidikan untuk kasus lainnya.
"Akan dibiarkan orang seperti ini mimpin reserse level Polda Jabar?," kata dia.
Baca juga: Video Isu Perselisihan Kapolda Jabar Vs Kombes Surawan soal Kasus Vina, Disebut Tak Sepaham
Sementara itu, kepada Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto, Surawan mengaku baru bisa menangkap satu DPO saja.
"Kami langsung tanya, Pak Dir yang dimaksud apa, Pak kami sudah menelusuri tiga ini, kami baru dapat yang satu, yang dua belum sampai hari ini," tutur Benny Mamoto.
Hal itu pun sangat disayangkan oleh Benny Mamoto, kenapa Surawan mengatakan dihapus.
"Ya kalau belum sebaiknya disampaikan belum, bukan dihapus," jelasnya.
Pengacara Pegi Setiawan Setuju dengan Kapolda Jabar
Tim pengacara Pegi Setiawan, Insank Nassrudin setuju Kapolda Jabar ganti penyidik baru kasus Vina.
Dengan digantinya penyidik baru, menurut Insank bisa menjadi angin segar untuk penegakan hukum di Indonesia.
Sebab, kejadian Vina Cirebon ini sudah berjalan selama 8 tahun dan belum menemui titik terang.
"Kami menilai justru hal ini membuat angin segar bagi penegakan hukum kita. Artinya perkara ini sudah 8 tahun belum terungkap. Memang harus ada pergantian. Itu hal yang paling ideal," kata Insank Nasruddin lewat Youtube Official iNews, Selasa (16/7/2024).
Selain itu, dengan digantinya penyidik baru ini bisa menjadi hal positif karena adanya peninjauan kembali dan praperadilan menjadi faktor indikasi bahwa ada kekurangan atau kekeliruan dalam kasus Vina Cirebon dan Pegi Setiawan.
"Kita tidak bisa pungkuri karena adanya peninjauan kembali, adanya praperadilan ini itukan bisa menjadi faktor indikasi bahwa ada kekeliruan, kemudian ini diganti penyidik saya pikir itu hal positif menurut kami," kata Insank.
Kendati demikian, ia berharap kasus ini bisa dibuka secara transparan agar tidak ada lagi kejadian salah tangkap, seperti Pegi Setiawan.
"Kami berharap perkara ini bisa dibuka seterang-terangnya supaya tidak ada lagi orang-orang yang seharusnya tidak lagi bertanggung jawab kemudian ditarik secara hukum menjadi bertanggung jawab," tandasnya.
Baca juga: Penampakan Motor P 333 GI, Hadiah dari Ratu Durian Tasikmalaya untuk PegiĀ
Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wijagus mengganti semua penyidik lama kasus Vina usai anak buahnya salah tangkap Pegi Setiawan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon 2016 silam.
Tak pernah muncul, Kapolda Jabar ternyata diam-diam mengganti semua penyidik lama di kasus Vina Cirebon, dengan penyidik yang baru.
Hal itu diungkap oleh Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi di acara Indonesia Lawyers Club, Kamis (11/7/2024). (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunSumsel.com/TribunnewsBogor.com)