TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemandi jenazah bernama Nenek Euis muncul ke publik dan buka suara terkait kematian Vina Dewi Arsita (16) alias Vina Cirebon pada 2016 silam.
Pengakuan yang disampaikan Nenek Euis soal kondisi jasad Vina berbanding terbalik dengan keterangan pihak Polda Jawa Barat yang menangani kasus kematian Vina Cirebon dan kekasihnya, Muhammad Rizky alias Eky (16).
Seperti kondisi luka sayatan, pukulan dan tusukan di tubuh Vina.
Nenek Euis pun meyakinkan Vina Cirebon merupakan korban pembunuhan, bukan korban kecelakaan lalu lintas.
"Percaya dibunuh, tapi gak pakai (ditusuk) pisau pisau, gak ada. Habisnya saya mandiin tuh gak ada luka tusukan," jelas Euis kepada Youtuber yang juga Anggota DPR RI terpilih dari Gerindra, Dedi Mulyadi. Wawancara Dedi dengan Euis tayang di Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, pada Jumat (20/7/2024).
Baca juga: Perkara Pakai Hp Buatan China, Dirlantas Polda Sulteng Diduga Hina Wartawan, Kini Menyesal
Berikut sederet pengakuan Nenek Euis soal kondisi jasad Vina Cirebon:
Tak Ada Luka Sayatan
Euis memastikan tidak ada luka sayatan di tubuh Vina.
Namun, ia menyebut bagian kaki Vina mengalami luka sangat parah.
"Saat saya mandikan, tidak ada luka tusukan, kakinya remuk semua tuh, terus tangannya senglek (patah)," kata nenek Euis.
Selain itu, Euis juga menyebut tidak ada luka tusuk di tubuh Vina.
Namun, menurutnya terdapat luka pada bagian belakang kepala, hidung, hingga telinga.
Baca juga: LPSK Kabulkan Perlindungan untuk Lima Keluarga Afif Maulana
Luka-luka itu seperti karena hantaman benda tumpul hingga membuat tulang tangan dan kaki Vina remuk.
"Saya mandiin sampai bersih, tak ada luka tusuk, yang ada patah tangan dan kaki," tegas nenek Euis.
Luka di Bagian Vital
Selain itu, Euis memastikan terdapat lendir, darah, serta luka pada bagian vital tubuh Vina.
Ia meyakini Vina tewas bukan karena kecelakaan, melainkan dibunuh.
"Saya kan mandiin, maaf ya Pak, namanya mandiin mayat kan Pak ya, sobek," kata Euis.
Ia juga menduga, Vina tewas karena terlindas sepeda motor.
"Dibunuh, Pak, pastilah pembunuhan. Karena nggak ada luka sobek-sobek, kalau kecelakaan mah ada tetel boel (luka sobek). Kayaknya sih dilindas pakai motor atau dipukul," kata Euis.
Bersumpah Demi Allah
Nenek Euis pun sampai mengucap sumpah demi Tuhan jika kondisi jenazah Vina Cirebon bersih dari luka benda tajam seperti samurai.
"Enggak ditusuk samurai, (itu) digebukin. Kalau dibunuh pakai samurai itu) bohong! Kurang ajar, tua-tua tukang bohong," sambungnya.
"Sumpah demi Allah ibu mandiin (kondisi tubuh Vina) bersih (luka benda tajam)," sambungnya.
Baca juga: Siapa Euis? Pemandi Jenazah Vina yang Sebut Polisi Bohong, Ini Sosok dan Hubungannya dengan Vina
Sebut Polisi Bohong
Sebagai seorang pemandi jenazah, Euis mengaku tahu betul kondisi tubuh Vina saat dimandikan.
Karena itu, Euis menilai polisi telah berbohong kepada publik.
"Kongkon mrene polisine, tak jewer pisan (suruh ke sini polisinya, saya jewer nanti), kurang ajar, kok ditusuk-tusuk gimana. Bohong!" jelasnya.
Keterangan Polda
Keterangan kondisi Vina itu sempat diungkap Polda Jabar saat sidang praperadilan Pegi Setiawan.
Baca juga: 3 Kejanggalan Kasus Pembakaran Rumah Wartawan di Karo, Keluarga Minta Hasil Autopsi Diungkap
Menurut polisi, Vina sempat dipukul, dirudapaksa secara bergiliran oleh para pelaku lalu ditusuk menggunakan samurai.
"Selesai memperkosa perempuan tersebut, kemudian perempuan tersebut ditusuk pakai samurai oleh Saudara Pegi pada bagian punggung dan Saudara Andika melempar korban dengan batu terhadap korban Vina," kata pihak Polda Jabar, Selasa (2/7/2024) lalu.
"Kemudian duanya (Vina dan Eky) dibawa kembali ke jembatan layang."
(Tribunnews/TribunJakarta.com/TribunnewsBogor.com)