TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal penemuan kerangka ibu dan anak di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Diketahui, identitas kerangka ibu dan anak tersebut adalah Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24).
Keduanya ditemukan sudah menjadi kerangka di dua tempat tidur yang berbeda di sebuah rumah di Kompleks Tanimulya Indah, RT 10/15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, KBB.
Fakta baru pun diungkap oleh Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto.
Ia menuturkan, setelah meminta keterangan saksi, ternyata Indah pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di rumah tetangganya setelah ia ditinggalkan oleh suaminya, Mudjoyo Tjandra.
"Jadi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, ibu ini memang sempat bekerja sebagai ART di rumah tetangganya," ujarnya di Mapolres Cimahi, dikutip dari TribunJabar.id.
Ia menuturkan, pihaknya juga sudah meminta keterangan dari mantan majikan Indah.
Namun, tak banyak informasi yang bisa digali lantaran Indah dan anaknya dikenal sebagai sosok yang tertutup.
"Jadi keterangan tempat dia bekerja sudah kita ambil, tapi dia (mantan majikan) menyampaikan kalau Indah dan anaknya ini memang sosok yang tertutup," kata Tri.
Tri menuturkan, perjuangan Indah untuk bertahan hidup seolah-olah menjawab curhatan yang ditulis di tembok rumah dan di flashdisk miliknya.
"Curhatan di tembok itu sama dengan yang di flashdisk yaitu seputar keresahan, kekecewaan pada ayahnya (Elia) dan soal ekonomi," ucapnya.
Baca juga: Curhatan Indah sebelum Ditemukan Tewas Tinggal Kerangka, Ceritakan Masalah Suami ke Pak RT
Sementara itu, kerangka kedua korban masih berada di Pusat Laboratorium Forensi (Puslabfor) Mabes Polri untuk pemeriksaan.
"Tes DNA dilakukan untuk mengetahui identitas yang bersangkutan, apakah sama dengan yang kita duga," kata Tri.
Dari indikasi awal, sudah dipastikan dua kerangka tersebut adalah perempuan berusia 50-60 dan laki-laki usia 15-20 tahun.
Tak Ada Tanda Kekerasan
Hasil forensi juga menyatakan tak ada tanda kekerasan pada kerangka ibu dan anak tersebut.
Selain uji DNA, tim forensik juga akan mencari penyebab kematian melalui uji toksikologi.
"Tinggal sekarang yang kita tunggu adalah hasil tes DNA dan toksikologi oleh Puslabfor Mabes Polri. Itu untuk memastikan identitas dan penyebab kematian," ucap AKBP Tri Suhartanto kepada TribunJabar.id.
Uji toksikologi sendiri dalam dunia forensik digunakan untuk menemukan efek zat beracun pada tubuh seseorang.
Hal tersebut bisa saja mengungkap penyebab medis kasus kematian, keracunan atau penggunakan obat maupun zat kimia tertentu.
Tri juga menuturkan, dari hasil olah TKP, tak ditemukan adanya noda, hanya ditemukan tanah dan debu yang diduga bekas pembusukan kulit.
Korban Curhat
Diwartakan sebelumnya, ketua RT setempat, Bambang Daryanto menuturkan, ia dan Bu Indah sempat berinteraksi sebelum ibu-anak ditemukan meninggal dunia.
Bahkan korban sempat curhat terkait masalah keluarga yang dihadapi bersama suaminya, Mudjoyo Tjandra.
"Katanya bahwa suaminya (Mudjoyo) sudah tidak menafkahi lagi lah gitu. Terus berinteraksi juga pernah juga saya ditanya oleh pihak sekolah kenapa anak itu tidak datang saat ujian," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Bambang berinisiatif untuk mendatangi rumah keduanya.
"Saat saya datang ke rumahnya memang masih ada tapi lihat rumahnya sudah dalam keadaan berantakan,"
"Saya tanyakan kalian tidur di sini? Jawabannya iya," kata Bambang.
Lalu, sekitar tahun 2018/2019, Indah mendatangi Bambang untuk pamit pindah ke daerah Sumedang.
Di pertemuan terakhir dengan Bambang tersebut, indah juga meminta surat perpindahan domisili.
"Dari situ saya sudah tidak mendapatkan kabar apa-apa lagi. Kemudian saya lihat di rumahnya ada plang mau dijual," ucapnya.
Setelah itu, Bambang tak pernah bertemu lagi dengan Indah dan anaknya hingga akhirnya pada awal tahun 2024 ini, suami Indah datang.
Namun, pria tersebut tak bisa masuk ke rumah lantaran rumahnya terkunci.
"Saya bilangin (Indah dan Imanuel) sudah lama sekali pindah,"
"Abis itu dia minta izin untuk mendobrak rumah karena digembok, tapi saya bilang ngapain kan itu rumah kamu sendiri," ujar Bambang.
Lalu, pada 29 Juli 2024 yang lalu, Mudjoyo datang kembali ke rumah tersebut dan mendobrak pintu bersama warga.
Di momen itu lah, Indah dan anaknya ditemukan meninggal dunia di dua kasur berbeda dan kondisinya sudah tinggal kerangka.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Lanjut Uji DNA dan Toksikologi, Hasil Tes Forensik Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat Terungkap
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Hilman Kamaludin)