TRIBUNNEWS.COM - Berbagai cerita menarik mengiringi raihan emas cabang olahraga panjat tebing oleh Veddriq Leonardo di Olimpiade Paris 2024.
Cerita ini dibagikan guru SMAN 6 Pontianak, Kalimantan Barat, Rahmatillah.
Ia merupakan Pembina Eskul Siswa Pencinta Alam (Sispala) yang pernah membimbing Veddriq.
Rahmatillah dalam kesempatannya mengenang kata-katanya semasa Veddriq sekolah yang kini menjadi kenyataan.
Dulu, dirinya meyakini suatu saat Veddriq akan ikut ajang olahraga sejagat, Olimpiade.
"Untuk motivasi waktu awal itu, saya lihatkan beliau video Olimpiade panjat tebing dan bilang kepadanya."
"Kalau Veddriq tekuni panjat tebing dengan optimal, kemungkinan akan ikut Olimpiade," katanya, Kamis (8/8/2024), dikutip dari TribunPontianak.co.id.
Rahmatillah mengakui Veddriq sebagai atlet yang berbakat.
Pemuda berusia 27 tahun itu sudah terlihat menonjol sejak bangku sekolah.
Bahkan, Veddriq remaja kerap mengikuti berbagai perlombaan panjat tebing.
"Selama sekolah, beliau sudah sering ikut kejuaraan-kejuaraan panjat tebing," tegasnya.
Baca juga: Veddriq Leonardo Bikin Takjub Menpora Dito, Pembinaan Atlet Panjat Tebing Bakal Dimaksimalkan
Sosok Veddriq di mata guru lain
Guru Biologi SMAN 6 Pontianak, Ruwiyati, turut mengungkap sosok Veddriq.
Ia menyebut muridnya sebagai pribadi yang ulet.
Veddriq tetap memikirkan akedemiknya meskipun disibukkan dengan berbagai kegiatan perlombaan.
"Kalau misalnya dia ada ikut tanding atau ada kegiatan, dia selalu izin dan kemudian kalau telat ikut ujian dia akan minta ujian susulan," ujar Ruwiyati, Kamis.
"Dia merasa ada tanggung jawab karena meninggalkan pelajaran karena latihan ataupun kegiatan itu, dia tetap mengejar akademiknya," lanjutnya.
Ruwiyati tidak pernah mengira Veddriq menjadi atlet berprestasi tingkat dunia.
Fisik Veddriq saat masih SMA tergolong kecil.
Pertumbuhannya melesat saat dirinya saat berkuliah.
"Semoga tetap amanah, dan berkah. Semangat baik di dunia kerja maupun dunia olahraga atlet. Mudah-mudahan lancar dan sukses selalu," harap Ruwiyati.
Suka panjat pohon
Ibu Veddriq, Rosita, mengaku anaknya punya sifat penurut saat di rumah.
Veddriq juga dikenal agamis yang tidak meninggalkan kewajibannya beribadah.
"Anaknya penurut, kalau kita larang itu dia ikut aja. Rajin juga salatnya," katanya, Senin (5/8/2024).
Rosita kemudian menceritakan masa kecil Veddriq.
Anaknya sedari dulu memang suka beraktivitas fisik.
Veddriq kecil sering memanjat pohon hingga tambat kapal di pinggir sungai.
Pada akhirnya, bakat Veddriq dilihat sang guru untuk diarahkan secara profesional.
"Dulu dia sering ikut-ikut kegiatan Mapala, dan sering manjat tebing di alam, dia dilihat sama pelatihnya dan diajak untuk menjadi atlet profesional,” tutupnya.
Baca juga: Veddriq Ukir Sejarah! Untuk Pertama Kalinya, Medali Emas Indonesia di Olimpiade Bukan dari Badminton
Perjuangan Veddriq di Olimpiade Paris 2024
Veddriq yang merupakan atlet kelahiran Pontianak meraih medali emas dengan catatan waktu 4,75 detik di babak final nomor speed cabang panjat tebing di Olimpiade Paris 2024.
Raihan emas Veddriq menjadi emas pertama kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Veddriq memastikan dirinya menjadi juara pertama setelah mengalahkan lawannya, Wu Peng dari Cina.
Ia mencatatkan waktu 4,75 detik, sedangkan Wu Peng mencatatkan 4,77 detik.
Perjuangan Veddriq mendapatkan medali emas dimulai dengan mengalahkan atlet asal tuan rumah di perempat final dengan waktu 4,88 detik yang membuatnya dirinya lolos ke semi final.
Di semi final, Veddriq menuntaskan babak tersebut dengan catatan waktu 4,78 detik mengalahkan lawannya Alipour Alireza dari Iran yang hanya mencatatkan waktu 4,84 detik. Hasil tersebut membuatnya dirinya melaju ke final.
Veddriq yang sempat menyamai rekor dunia tercepat milik Samuel Watson asal Amerika Serikat, menunjukkan kemampuan terbaiknya di babak akhir.
Sehingga dirinya memastikan meraih medali emas.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul SOSOK Veddriq Leonardo Peraih Emas Olimpiade Paris 2024, Suka Nasi Goreng dan Mie Instan Buatan Ibu!
(Tribunnews.com/Endra/Gilang)(TribunPontianak.co.id/Jimmi Abraham)