Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek menggelar Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 di Lapangan Chandra Dimuka, Batubulan, Bali.
Kesenian Okokan khas dari kawasan subak di Tabanan yang dipimpin Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid menandai pembukaan Festival Indonesia Bertutur 2024.
Hilmar mengatakan Indonesia Bertutur, adalah bentuk kepedulian Pemerintah kepada kebudayaan di tanah air.
"Festival di Bali ini kita kaitkan dengan keberadaan subak sebagai sistim pertanian Bali yang ramah lingkungan dan sudah diakui menjadi warisan budaya dunia,” kata Hilmar melalui keterangan tertulis, Jumat (9/8/2024).
Menurut Hilmar, kegiatan kali ini berbeda dengan kegiatan sebelumnya yang di laksanakan di Candi Borobudur dimana nuansa spiritualnya lebih ditekankan.
Adapun festival yang berlangsung selama 12 hari itu akan diikuti 900 seniman dari 15 negara dari Asia Tenggara, Eropa dan Amerika.
Para seniman akan menampilkan sekitar 100 karya kolaborasi berbasis tradisi yang kemudian diinterpretasi ulang dengan tehnik dan nuansa yang baru.
Sebelumnya, sejumlah seniman mancanegara sudah mendapat kesempatan untuk melakukan residensi di Indonesia dna berbaur dengan seniman Indonesia.
"Semangat kolaborasi sudah terlihat dalam rangkaian acara pembukaan dimana kesenian klasik Bali ditampilkan dengan kostum, pencahayaan dan gabungan dengan video art. Antara lain adalah Tari Baris Jangkang (Nusa Penida), Barong Ngelawang (Batu Bulan), Ritual Bersama Jero Mangku Serongga, Palawakya oleh Ni Luh Menek dan Tari Sanghyang Dedari," jelas Hilmar.
Hilmar berharap generasi muda menjadi lebih akrab dengan kesenian klasik tanah air.
Dia menyebut, keragaman budaya Indonesia yang berakar pada kekayaan hayati akan menjadi modal dasar untuk keunggulan bangsa di masa depan.
Karena itu, meski pergantian kepemimpinan nasional, Hilmar menyebut, bahwa festival ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
Bahkan pihaknya juga telah menyampaikan kepada tim transisi kepresidenan mengenai festival ini dan mendapat sambutan yang sangat baik.
Sementara itu Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa Indonesia Bertutur merupakan upaya untuk menggali mahakarya seni serta budaya Nusantara dengan penjelajahan artistik para seniman Indonesia maupun mancanegara.
"Melalui Indonesia Bertutur akan terbangun kembali antara pengetahuan lampau dengan kenyataan hidup di era digital yang terputus, sekaligus menjadi platform kolaborasi lintas pemangku kepentingan bidang seni budaya," jelas Ahmad Mahendra.
Seperti diketahui, Pelaksanaan Indonesia Bertutur 2024 terdiri dari 9 program utama yang berfokus di 3 lokasi yang berbeda di Bali, yaitu Batubulan, Ubud, dan Nusa Dua.