TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Hingga Minggu (11/8/2024) malam atau 3 hari sejak ditemukannya jasad mantan bupati Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya Anak Agung Ayu Sri Wulan Trisna (64), penyebab kematian pasangan suami istri itu belum juga diketahui.
Sebelumnya, Ida Bagus Ardana dan istrinya Anak Agung Ayu Sri Wulan Trisna ditemukan sudah tak bernyawa di kediaman mereka di Jalan Gurita IV No 6, Sesetan, Kota Denpasar, Kamis (8/8/2024) malam.
Jasad pasutri ini ditemukan di ruang terpisah di dalam rumah.
Jasad Ida Bagus Ardana ditemukan tergeletak di dekat pintu dapur rumahnya.
Baca juga: Eks Bupati Jembrana Tewas dengan Istri, sang Adik Ungkap Komunikasi Terakhir Bulan Lalu
Sementara jenazah istrinya ditemukan di atas kasur di dalam kamar dengan posisi telentang.
Kamar itu dalam posisi terkunci dari dalam.
Bidang Laboratorium Forensik Polda Bali diketahui masih melakukan pemeriksaan sejumlah barang bukti yang diamankan tim Labfor dari tempat kejadian perkara (TKP).
Saat mendatangi TKP pada Jumat (9/8/2024) lalu, Tim Labfor Polda Bali membawa barang bukti dari dalam TKP.
Barang bukti itu di antaranya ada beberapa cairan yang diperiksa tim Labfor Polda Bali, termasuk obat-obatan.
Diperkirakan hasil pemeriksaan tersebut akan diumumkan pada Senin hari ini.
"Semua masih dalam proses, nanti kalau sudah ada hasil kami update lagi ya. Mudah-mudahan Senin atau Selasa kami bisa jawab itu, karena perlu pemeriksaan secara instrument," kata Kepala Bidang Labfor Polda Bali, Kombes Pol I Nyoman Sukena saat dikonfirmasi Tribun Bali, Minggu (11/8/2024).
"Labfor Polda Bali sudah olah TKP dan sudah mengamankan beberapa cairan di TKP. Saat ini masih dalam pemeriksaan. Ada beberapa jenis obat-obatan," ujarnya.
Baca juga: Dokter: Mantan Bupati Jembrana dan Istri Diperkirakan Tewas 3-4 Hari Lalu
Kombes Pol Sukena belum bisa membeberkannya terkait cairan tersebut karena masih menunggu hasil pemeriksaan zat-zat yang terkandung di dalamnya.
"Sementara laporan dari staf saya yang ke TKP itu, semua barang-barang yang dicurigai diamankan dan diperiksa di labfor selanjutnya menunggu hasil pemeriksaan apakah cairan ini, ada indikasi berupa pestisida atau apa, kita belum berani jawab karena belum selesai pemerintah," ujar dia.
Sejumlah petugas Labfor memasuki kediaman dengan membawa sejumlah peralatan untuk melakukan pemeriksaan didampingi oleh perwakilan pihak dari keluarga.
Sementara itu, kerabat atau keluarga lain duduk-duduk di luar rumah karena hanya perwakilan yang diizinkan masuk serta sejumlah personel kepolisian yang berjaga di depan menunggu olah TKP.
Sekitar pukul 15.57 Wita, salah seorang petugas keluar dengan membawa beberapa barang bukti yang dibungkus ke dalam plastik.
Salah satu barang bukti yang dibawa terdapat tas jinjing perempuan berwarna hitam.
Satu jam berselang 16.10 Wita, tim Labfor kembali membawa keluar membawa sejumlah barang yang diduga sebagai barang bukti yang dibungkus, dengan kain berwarna putih dari dalam TKP kemudian dimasukkan ke dalam mobil Avanza hitam kemudian mobil Tim Labfor Cabang Denpasar meninggalkan TKP.
Hingga pukul 16.40 Wita olah TKP selesai dengan membawa barang bukti di dalam plastik berupa box makanan berwarna hijau berisi benda cair.
Kemudian anggota Labfor meninggalkan lokasi serta pintu rumah yang menjadi TKP kembali digembok dan dipasang garis polisi.
Baca juga: Misteri Penyebab Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya, Ini Kata Polisi
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, hasil autopsi forensik diperkirakan keluar pada Senin 12 Agustus 2024.
Sementara itu beredar kabar pihak keluarga sudah merencanakan kremasi kedua jenazah di Krematorium Kertha Semadi, Mumbul, Jimbaran, Badung, Bali pada Kamis (15/8/2024) pukul 10.00 Wita.
Kesaksian Kepala Lingkungan terkait Kronologis Penemuan Mayat
Sebelumnya Kepala Lingkungan Karya Dharma Sesetan, Putu Gede Igar Bramandita mengatakan, kedua jasad korban ditemukan di ruangan yang berbeda.
"Saya lihat, tapi tidak terlalu berani mendekat, kalau mayat bapaknya tergeletak di dapur," ujar Bram kepada Tribun Bali.
Jenazah sang istri, ditemukan di dalam kamar yang masih terkunci dan telah mengeluarkan aroma busuk.
"Istrinya di kamar, untuk istrinya kamarnya terkunci, sudah mengeluarkan bau busuk.
Awal penemuan mayat korban ketika anak korban mencari ibunya tapi kamarnya terkunci.
"Saat jendela dibuka sudah ada bau menyengat," lanjutnya.
Dia menyebut, sosok almarhum IB Ardana dikenalnya sebagai pria yang baik dan ramah di lingkungan setempat.
Bahkan, dia juga dikenal sebagai sosok yang komunikatif jika ada sesuatu hal.
"Bapaknya ramah, baik. Pernah ada komunikasi, dulu masalah parkir, beliau terhalang tidak bisa keluar karena ada parkir orang, itu sudah lama, lalu kalau ada apa menelepon, misal rumput depan belum dipotong," ujarya.
Awal mula ditemukannya jenazah mantan Bupati Jembrana itu berawal dari kecurigaan tetangga.
Pasalnya, sejak tiga hari terakhir kedua pasutri itu tidak ada aktivitas sama sekali kemudian rumah terkunci dan tampak kotor.
"Saya ditelepon tetangga, sekitar pukul 18.35 Wita, rumah Pak Ardana 3 hari dikunci, dilihat kotor rumahnya, lalu kami masuk, saya motong gembok dari dalam dibantu warga pakai gerinda, lalu ditemukanlah mayat Pak Ardana," jelasnya.
Senada dengan Kaling, Kelian Tempekan, I Wayan Kartawan, mengisahkan bahwa almarhum IB Ardana punya kebiasaan beraktivitas olahraga jalan-jalan di sekitar perumahan.
"Almarhum Pak Ardana sudah lama tinggal di sini, ini sudah rumah lama, biasa jalan-jalan, bapak sering olahraga, saya bertemu terakhir bulan Maret kemarin bawa surat edaran," ujar dia.
Lurah Sesetan, Wisnu juga membenarkan bahwa dua jenazah yang ditemukan ialah mantan Bupati Jembrana, IB Ardana dan istrinya.
"Benar, ada dua jenazah di dalam rumah, sudah ditangani Polsek Densel," tuturnya.
Jenazah keduanya sudah dievakuasi oleh ambulans Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul HASIL Autopsi & Pemeriksaan Labfor, Ada Temuan Beberapa Cairan dari TKP Eks Mantan Bupati Jembrana