News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Vina Cirebon

Ingin Kumpul Lagi, Ayah Aep Minta Anaknya Jujur: Saya Minta Maaf ke Keluarga Terpidana Kasus Vina

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aep menemui ayahnya di rumah Dedi Mulyadi tengah malam. Ayah Aep minta anaknya jujur terkait kasus Vina. Namun, ia tak mengetahui apakah Aep telah memberikan keterangan palsu atau tidak di kasus Vina.

TRIBUNNEWS.COM - Ayah Aep, Rudi Pelor, meminta anaknya untuk jujur dalam kasus Vina di Cirebon, Jawa Barat, 2016 silam.

Namun, Rudi tak mengetahui apakah Aep telah memberikan keterangan palsu atau tidak dalam kasus Vina.

Rudi juga mengaku tak mengetahui keberadaan putranya itu.

Hal itu disampaikan Rudi saat hadir dalam sidang peninjauan kembali (PK) 6 terpidana kasus Vina di Pengadilan Negeri Cirebon, Rabu (14/8/2024).

"Harapannya agar Aep jujur saja, tapi saya gak tahu Aep kasih keterangan palsu atau enggaknya."

"Saya tidak pernah mendengar kalau Aep cerita. Saya tidak tahu keberadaan Aep," katanya, Rabu, dilansir TribunJabar.id.

Harapan itu diungkapkan Rudi lantaran ia ingin berkumpul kembali dengan Aep.

Dengan begitu, lanjut Rudi, Aep bisa membantu orang tuanya.

"Yang ingin saya sampaikan ke Aep, kepengen saya mah biar Aep cepat kumpul sama keluarga jadi enak, bisa bantu-bantu orang tua," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Rudi juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga terpidana kasus Vina.

"Saya ingin mengucapkan permohonan maaf kepada keluarga terpidana, sekali lagi saya mohon maaf, dari keluarga Aep dan mewakili Aep."

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Aep Diminta Seorang Politisi untuk Ubah Keterangan: Dia Menolak, Ada Rekamannya

"Ya mohon maaf atas kesalahan yang mungkin dilakukan oleh anak saya ataupun pribadi saya, pokoknya saya minta maaf," tandasnya.

Sebelumnya, Aep dilaporkan oleh kuasa hukum tujuh terpidana ke Bareskrim Polri, Rabu (10/7/2024).

Pelaporan itu terkait dugaan kesaksian palsu Aep dalam kasus Vina dan Eky, delapan tahun silam.

Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, mengatakan pelaporan tersebut dilakukan untuk menguji kesaksian Aep.

Pasalnya, kesaksian Aep membuat 7 terpidana harus meringkuk di penjara karena divonis hukuman seumur hidup.

"Mereka masuk penjara itu salah satunya ada kesaksian dari Aep dan Dede."

"Kami teman-teman kuasa hukum dan keluarga terpidana datang untuk kembali menguji kesaksian Aep dan Dede itu, apakah benar atau palsu," ujar Dedi.

Dikatakan Dedi, pelaporan ini menjadi jalan masuk untuk mengumpulkan bukti lain demi dibebaskannya ketujuh terpidana.

Kesaksian Aep

Pada 24 Mei 2024, Aep membeberkan kesaksiannya terkait peristiwa tewasnya Vina dan Eky, delapan tahun silam.

Aep mengungkapkan sempat melihat pengendara motor mengenakan seragam XTC sedang dikejar seseorang.

Dia menyebut pengendara motor itu dilempari batu.

"Kejadian itu kebetulan saya lagi di warung, terus ada pengendara motor yang berseragam XTC lewat."

"Terus langsung dilempari batu, terus dikejar-kejar, berhubung saya takut di situ, akhirnya saya pulang saja," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (10/7/2024).

Baca juga: Saka Tatal Dicecar Polisi 32 Pertanyaan soal Dugaan Keterangan Palsu Aep-Dede di Kasus Vina Cirebon

Dikatakan Aep, ada sekitar delapan orang yang mengejar Vina dan Eky.

"Bicara melempar, saya kurang tahu ya, masalahnya di situ juga anak-anak ada sekitaran delapan orang. Cuma yang memepet itu, ada empat motor," terangnya.

Dalam kesaksiannya, Aep juga sempat menyebut nama Pegi.

Aep menuturkan Pegi kerap berada di sekitar bengkel di tempat dirinya bekerja sebagai montir di Cirebon.

Rekam Jejak Kesaksian Aep di Kasus Vina yang Berujung Dilaporkan ke Bareskrim Polri. (Tribunnews)

"Bicara anggota geng motor itu kurang tahu juga, cuma mereka sering nongkrong saja di situ," jelas dia.

Dia mengungkapkan Pegi dan gerombolannya kerap berkumpul di lokasi tempat dirinya bekerja.

Hanya saja, dia mengaku tidak tahu aktivitas yang dilakukan oleh mereka.

"Keseharian Pegi (dan gerombolannya) saya kurang tahu, yang saya tahu itu si Pegi sering kumpul sama anak-anak situ. Sering nongkrong setiap sore, kalau enggak sore, malam nongkrong di situ," ungkapnya.

Aep juga mengaku sempat diperiksa oleh ayah Eky, Iptu Rudiana, sebelum tujuh terpidana ditangkap.

Adapun Rudiana, kata Aep, bertanya tentang peristiwa tewasnya Vina dan Eky.

Kala itu, Aep mengaku tahu para pelaku yang menyebabkan Vina dan Eky tewas.

"Bapak almarhum Eky menanyakan ke saya, kamu tahu semalam ada kejadian ribut-ribut di sini?"

"Saya spontan bilang ya saya tahu, Pak. Terus kamu tahu pelaku-pelakunya? Ya saya tahu, Pak," bebernya.

Setelahnya, Aep mengaku sempat diberi nomor kontak dari Iptu Rudiana untuk memberikan informasi jika para pelaku tengah berkumpul.

Dia kemudian menghubungi Iptu Rudiana setelah mengetahui para pelaku berkumpul di dekat tempat kerjanya.

Lantas para pelaku itu langsung ditangkap di hari yang sama ketika Aep melapor ke Iptu Rudiana.

"Sudah begitu dia (ayah Eky) kasih nomor HP, dia bilang kabari saya ya kalau anak-anaknya pada nongkrong."

"Saya bilang, iya Pak. Hari itu juga sore sekitar jam 5, saya kabari Om Rudi (para pelaku berkumpul)."

"Ya, di depan bengkel saya (lokasi penangkapan), di tempat tongkrongan itu," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ayah Aep Minta Maaf ke Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon: Saya Tidak Disekap, Harap Aep Jujur

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Yohanes Liestyo Poerwoto/Milani Resti Dilanggi, TribunJabar.id/Eki Yulianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini