News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Populer Regional: Susno Duadji Disentil Sesama Eks Jenderal - Viral Video Erupsi Gunung Dukono

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer regional dimulai Susno Duadji kena sentil Eks Karo Provos hingga video viral erupsi Gunung Dungkono.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai Susno Duadji kena sentil Eks Karo Provos, Irjen Pol Ricky Herbert Parulian Sitohang.

Susno Duadji dinilai terlalu vokal mengomentari kasus tewasnya Vina dan Eky.

Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu santai menanggapi sentilan dari sesama eks jenderal polisi.

Berita selanjutnya ada viral video detik-detik para pendaki berlarian saat Gunung Dukono erupsi.

Peristiwa tersebut terjadi saat HUT ke-79 Republik Indonesia pada Sabtu (17/8/2024).

Belakangan terungkap, para pendaki tidak mengantongi izin saat terjadinya erupsi.

Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam:

1. Disentil Sesama Eks Jenderal di Kasus Vina, Susno Duadji Tetap Santai dan Merendah

Mantan Kepala Badan Reserse & Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen. Pol. (Purn.) Susno Duadji melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2024). Dalam wawancara tersebut, Susno Duadji banyak membahas mengenai vonis bebas Praperadilan Pegi Setiawan. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN (TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN)

Susno Duadji dan Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel disentil karena vokal mengkritik Kasus Vina Cirebon 2016 yang dipenuhi kejanggalan.

Adalah Eks Karo Provos, Irjen Pol Ricky Herbert Parulian Sitohang yang baru-baru ini menyerang kubu Susno Duadji dan Reza Indragiri Amriel.

Merespons serangan itu, Susno Duadji tetap santai dan kalem, emosinya tak tersulut.

Susno Duadji menegaskan tujuan kritikannya itu murni ingin mengungkap kasus Vina supaya terang benderang sekaligus memperbaiki institusi Polri, tempat dulu dirinya berdinas.

Ia tidak mengambil pusing lantaran tak mengenal sosok Ricky Herbert Parulian Sitohang, pensiunan jenderal bintang dua itu.

"Seratus persen enggak kenal, kalau ketemu pun saya enggak tahu, lihat wajahnya di media sosial pun saya enggak pernah," ujar Susno seperti dikutip dari Youtube Channel-nya yang tayang pada Selasa (20/8/2024).

Susno, yang namanya sudah populer di mata masyarakat Indonesia lantaran analisis-analisis tajamnya, bersikap merendah.

Ia tak ingin membalas komentar pedas yang dilontarkan pria yang tidak dikenalnya itu.

"Ya saya ini kan orang desa, ya begini-gini aja lah. Bukan pejabat, orang desa, enggak punya kewenangan. Ya mungkin dia punya nama besar, dia yang dikenal masyarakat, dia punya wewenang untuk mengomentari seorang profesor (Reza Indragiri), kan berarti kan diatas profesor dia," jelasnya.

Susno mengatakan barangkali Ricky yang berkomentar pedas terhadapnya merasa lebih populer ketimbang dirinya.

"Kalau saya, maklum saja, saya ini petani. Ya mungkin kalau dibanding sama Ricky Sitohang mungkin banyak dia daftar tunggunya (panggilan tampil di TV), saya enggak ada apa-apanya dibanding dengan dia."

"Buktinya saya ini orang desa, orang yang enggak punya pengetahuan, saya enggak kenal dia, kalau saya punya pengetahuan saya kenal dia kan, saya enggak kenal sama sekali, enggak kenal wajahnya, enggak kenal jabatannya," urai dia.

Baca selengkapnya.

2. Viral Video Aksi Pelecehan di Masjid Bojonegoro, Pelaku Buka Celana dan Dekati Jemaah Wanita

Sosok pemuda yang melecehkan jemaah wanita saat salat duhur di masjid, Selasa (20/8/2024) siang (Istimewa)

Beredar video pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria terhadap jemaah wanita di sebuah masjid yang terletak di Desa Gunungsari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Aksi pelecehan terjadi saat jemaah wanita menuaikan salat zuhur dan terekam kemera CCTV.

Dalam video terlihat pelaku sengaja melepaskan celana dan menempelkan alat vital ke jemaah wanita yang sedang salat.

Pelaku masuk ke masjid bukan untuk beribadah dan langsung melarikan diri setelah aksinya ketahuan jemaah wanita lain.

Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah, mengatkan aksi pelecehan seksual terjadi pada Selasa (20/8/2024) siang.

Pelaku yang bernama Subakar (32) ditangkap di rumahnya di Lamongan, Jawa Timur.

"Pelaku kami tangkap di Kabupaten Lamongan pada Rabu (21/8/2024) dini hari. Sekitar pukul 02.30 WIB," ucapnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Proses penangkapan dilakukan setelah penyidik mengumpulkan rekaman CCTV dan mengidentifikasi wajah pelaku.

Saat ini pelaku menjalani pemeriksaan di Mapolres Bojonegoro.

"Terkait motif pelaku, kami belum bisa mengemukakan. Itu masih dalam pemeriksaan kami," katanya.

Akibat perbuatannya, pelaku dapat dijerat Pasal 36 jo Pasal 10 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau Pasal 281 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun.

Sebelumnya, Kapolsek Baureno, AKP Matsuiswanto, membenarkan adanya aksi pelecehan yang dialami jamaah wanita saat shalat duhur.

Baca selengkapnya.

3. Polisi Bentuk Tim Khusus untuk Investigasi Kasus Kematian Aulia Risma Lestari

Dokter muda bernama Aulia Risma Lestari itu diduga sengaja mengakhiri hidupnya lantaran tak kuat menjadi korban perundungan atau bullying. (HANDOUT)

Inilah kabar terbaru soal kasus kematian dr Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi, Universitas Diponegoro (Undip).

Diduga, Aulia Risma meninggal dunia karena bunuh diri yang disebabkan tak kuat mendapat perundungan selama perkuliahan.

Untuk mengusut kasus ini, Polres Semarang, Jawa tengah membentuk tim khusus.

Tim khusus tersebut nantinya akan melakukan investigasi terkait kasus kematian dr Aulia Risma.

Mengutip TribunJateng.com, tim bentukan Polres Semarang ini mulai bekerja pada pekan ini.

Kapolresta Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan, tim khusus tersebut juga telah memanggil sejumlah saksi.

Di antaranya keluarga, sahabat, hingga pacar.

"Iya kami telah bentuk tim, pekan ini mulai bekerja,"

"Nanti kami panggil pacar, keluarga, sahabat, hingga sirkel dokter," ujarnya.

Tim ini penting lantaran bertugas untuk menguak misteri dugaan perundungan yang diduga jadi pemicu korban mengakhiri diri sendiri.

"Tim bertugas menggali informasi dugaan perundungan tersebut," sambungnya.

Namun, Kombes Irwan menuturkan, kematian korban juga bisa saja karena kelalaian.

"Kematian korban premisnya ada dua, kelalaian atau bunuh diri. Nah, kami masih komunikasi dengan ahli terkait obat ini (roculax) digunakan korban dalam rangka sakitnya atau penyebab lain," terangnya.

Baca selengkapnya.

4. Detik-detik Karyawan BUMN Meninggal saat Check-In di Hotel Boyolali, Keluarga Tolak Autopsi

Ilustrasi meninggal. (KOMPAS.com/THINKSTOCK)

Seorang karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berinisial ATP (45) meninggal di sebuah hotel di Boyolali, Jawa Tengah.

ATP sempat mengalami kejang-kejang usai check in di salah satu kamar.

Dugaan sementara ATP mengalami serangan jantung dan pihak keluarga menerima kematian korban dengan ikhlas.

Keluarga menolak proses autopsi sehingga jenazah langsung dimakamkan.

"Dari pihak keluarga korban telah membuat dan menandatangani surat pernyataan menolak autopsi," kata Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga Melalui Kasi Humas Polres Boyolali AKP Arif Mudi.

Sementara itu, polisi yang menerima laporan tersebut langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.

"Hasil sementara dari pemeriksaan medis menunjukkan bahwa korban meninggal dunia diduga akibat serangan jantung. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujar AKP Arif.

Polisi mengatakan telah mengamankan barang bukti di lokasi kejadian.

Polisi menemukan barang pribadi milik korban, seperti pakaian, sepatu, kacamata, dan obat-obatan.

Selain itu, pihak kepolisian juga menemukan kendaraan bermotor milik korban yang diparkir di area hotel.

Menurut keterangan salah satu saksi, Korban (ATP) tiba di hotel bersama seorang perempuan pada pukul 16.40 WIB.

Keduanya memesan kamar atas nama korban dan tidak lama setelah masuk ke kamar, korban mulai mengalami kejang-kejang. Teman perempuan korban segera mencari bantuan.

Baca selengkapnya.

5. Fakta Viral Video Pendaki Berlarian Jauhi Kawah Gunung Dukono saat Erupsi, PVMBG & BPBD Bereaksi

Pendaki Gunung Dukono Halmahera Utara, Maluku Utara, mendaki tanpa izin nyaris dihantam material letusan. (Instagram.com via Tribun Ternate)

Fakta-fakta viral video sejumlah pendaki yang berlarian menjauhi bibir kawah Gunung Dukono Halmahera Utara, Maluku Utara.

Saat itu, Gunung Dukono tengah erupsi, sementara para pendaki berada di bibir kawah.

Dalam video yang beredar, para pendaki pun nyaris terkena material letusan.

Peristiwa tersebut, diketahui terjadi saat HUT ke-79 Republik Indonesia pada Sabtu (17/8/2024).

Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Dukono, Bambang Sugiono, membenarkan adanya pendaki yang naik ke puncak pada Sabtu (17/8/2024) pagi.

Fakta-fakta Pendaki Berlarian saat Gunung Dukono Erupsi

Para Pendaki Naik ke Gunung Tanpa Koordinasi dan Tanpa Izin
Dikutip dari Kompas.com, Bambang Sugiono mengatakan, para pendaki mendekati kawah Gunung Dukono tanpa koordinasi dengan pos pengamatan.

“Dilihat dari video yang ada, masih ada pendaki tanpa ada koordinasi di pos pengamatan gunung api secara diam-diam mengambil inisiatif sendiri dan mendaki sampai ke titik pusat kegiatan kawah Gunung Dukono," kata Bambang, Selasa (20/8/2024).

Aksi para pendaki pun dinilai berbahaya.

Sebab, kata Bambang, aktivitas kegempaan Gunung Dukono yang terekam pada seismograf saat itu lebih dari 200 kali kejadian gempa letusan.

“Ketinggian (abu vulkanik) itu sekitar 600 sampai 700 meter. Belum ada laporan adanya korban, kemungkinan semuanya sudah pulang," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, Hentje M.L Hetharia, Senin (19/8/2024).

Menurut Hantje, para pendaki melakukan aktivitas di Gunung Dukono tanpa izin, berdasarkan hasil koordinasi.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini