News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Vina Cirebon

Titin Menangis Ungkap Kondisi Persidangan Saka Tatal di Kasus Vina Tahun 2016: Saya Diludahi

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengacara Saka Tatal, Titin Prilianti menangis mengungkap kondisi persidangan kasus Vina pada 2016 silam, ia mengaku sempat diludahi.

TRIBUNNEWS.COM - Titin Prialianti menangis menceritakan kondisi persidangan mantan terpidana kasus Vina, Saka Tatal pada 2016.

Hal itu diungkapkan Titin saat bersaksi dalam lanjutan Sidang Peninjauan Kembali (PK) terpidana kasus Vina di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Rabu (25/9/2024).

Titin menjelaskan, persidangan Saka Tatal digelar pada 2 Oktober 2016 dan berlangsung selama satu minggu.

Kemudian sidang putusan digelar pada 10 Oktober 2016.

Saat itu, sidang digelar tertutup karena Saka Tatal masih di bawah umur.

Pengacara Saka Tatal itu mengaku pada saat persidangan 2016 silam, dirinya mendapat intimidasi.

"Sidang Saka Tatal memang tertutup dihadiri oleh tiga orang majelis karena sidang anak."

"Tetapi kondisi di luar sidang kami mendapat tekanan yang luar biasa," kata Titin dengan suara bergetar menahan tangis, dikutip dari YouTube Kompas TV,  Kamis (26/9/2024).

Intimidasi itu ia peroleh lantaran saat itu isu yang diembuskan terkait geng motor yang dianggap kejam dan sadis.

"Itu pula yang disampaikan oleh hakim ketua ketika ditanya wartawan, geng motor kekejamannya sangat sadis. Saya masih pegang kliping korannya," ungkapnya.

Titin kemudian membeberkan intimidasi yang ia dapat karena membela Saka Tatal.

Baca juga: Ahli Sebut Putusan dalam Kasus Vina Sarat Pelanggaran Hukum: Terpidana Harus Dibebaskan

Tangis Titin pun pecah saat mengatakan, ia sempat diludahi karena dianggap membela pembunuh.

"Jangankan Saka, saya juga mendapatkan perlakuan yang luar biasa."

"Saya sempat diludahi karena dianggap membela pembunuh," ucapnya sambil menangis. 

Tak hanya itu, Titin juga mengaku mobilnya sempat digoyang-goyang meski sudah memarkirkan kendaraannya agak jauh dari PN Cirebon.

Intimidasi itu, kata Titin, juga dialami oleh saksi-saksi yang dihadirkan pihaknya.

"Karena saksi-saksi alibi yang dihadirkan itu datang jam 9 pagi, tetapi sidang baru menjelang magrib," urainya.

Titin menjelaskan, kondisi saat itu begitu sulit. Selain lelah secara fisik, psikologis timnya juga terganggu.

"Kita kondisi sudah sangat lelah, psikologis kami juga sudah rusak karena semua saksi juga sepertinya sudah ada yang menginformasikan kalau saksi-saksi itu akan meringankan Saka Tatal, jadi saksi juga mendapat perlakuan yang sama," bebernya.

Intimidasi kian diperparah dengan hadirnya pihak dari Kejaksaan Tinggi serta aparat kepolisian yang selalu bersenjata lengkap di pintu ruang sidang Saka Tatal.

Dalam kesaksiannya di Sidang PK tersebut, Titin juga menegaskan, enam terpidana tidak bersalah dan mengalami penyiksaan yang sangat keji selama proses hukum berlangsung.

"Mereka bukan pelakunya. Mereka disiksa secara tidak manusiawi. Luka-luka akibat penganiayaan itu masih membekas hingga hari ini," terangnya, dilansir TribunJabar.id.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Update Kasus Vina Cirebon: Titin Menangis Sebut Luka Penganiayaan 6 Terpidana Masih Membekas

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Eki Yulianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini