Paman korban, Iqwal Rikky Susanto (29), menjelaskan keponakannya diasuh nenek karena orang tua sudah bercerai.
Ibu korban bekerja di Taiwan, sedangkan ayahnya di Malaysia.
Sejak kelas 3 SD korban sudah dimasukkan pondok hingga kelas 8 MTs.
"Keponakan saya tidurnya juga di asrama pondok," ucapnya.
Baca juga: Gegara Ogah Mandi, Santri di Blitar Tewas setelah Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru Ngaji
Proses Ekshumasi Makam
Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Samsul Anwar, mengatakan proses ekshumasi atau pembongkaran makam dilakukan untuk melengkapi berkas penyelidikan.
Proses ekshumasi dilakukan di makam korban di TPU Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jumat (4/10/2024).
Awalnya keluarga korban menolak proses autopsi.
Namun, setelah diberi penjelasan penyidik, keluarga korban meminta kasus ini diusut tuntas.
“Untuk melengkapi dalam rangka penyidikan lebih lanjut," bebernya.
Proses ekshumasi berlangsung selama dua jam dan dilihat langsung sejumlah keluarga korban serta warga.
Sejumlah saksi telah diperiksa termasuk terlapor oknum ustaz.
Baca juga: Total 5 Santri Kena Oles Adonan Cabai di Mulut dan Badan Hasil Racikan Istri Pimpinan Ponpes di Aceh
Jenazah kemudian dibawa tim dokter forensik ke RS Bhayangkara Kediri.
Hingga saat ini penyidik belum menetapkan tersangka dan masih mengumpulkan bukti-bukti.
"Nanti akan dilakukan gelar perkara lagi terkait kasus itu. Untuk perkembangan kasus lebih lanjut masih menunggu gelar perkara," katanya.
Sebagian artikel telah tayang di Surya.co.id dengan judul Nasib Ustadz yang Lempar Kayu Berpaku ke Santri hingga Tewas Kini di Ujung Tanduk, Tabiatnya Terkuak
(Tribunnews.com/Mohay) (Surya.co.id/Samsul Hadi)