Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar duka menyelimuti tim medis Arthakes atas meninggalnya bayi Erlina Nur Rahmadini (7 bulan) yang telah mendapatkan pendampingan dan pemantauan dari tenaga kesehatan Arthakes.
Bayi Erlin berpulang setelah berjuang melawan infeksi berat pada kulit dan leher, sebelum akhirnya dirujuk ke salah satu rumah sakit di Batam.
Selama masa perawatannya, bayi Erlin menerima pendampingan dan pemantauan dari tim medis Arthakes di rumah sakit.
Meskipun telah berusaha keras, bayi Erlin tidak dapat bertahan dan menghembuskan napas terakhirnya setelah perjuangan panjang melawan penyakit yang dideritanya.
Tenaga medis Arthakes, dr. Ona Nabila, mengungkapkan rasa duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.
"Kami sangat berduka atas kepergian bayi Erlin, yang telah menjadi bagian dari perjalanan kami dalam memberikan layanan kesehatan. Kami berusaha sebaik mungkin memberikan dukungan yang dibutuhkan, dan kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam di hati kami semua,” ujar dr. Ona Nabila melalui keterangan tertulis, Selasa (5/11/2024).
Sri, tenaga medis yang terlibat dalam pemantauan Erlin, juga mengenang semangat luar biasa yang ditunjukkan oleh bayi tersebut selama masa perawatan.
“Meskipun berada dalam kondisi sulit, ia selalu menunjukkan semangatnya dan keaktifannya yang membuat kami semakin bersemangat. Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi kami,” kata Sri.
Kepergian Erlin menjadi pengingat akan pentingnya perhatian, layanan, dan fasilitas kesehatan yang memadai bagi setiap anggota masyarakat.