TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - Bandara Komodo Labuan Bajo terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bandara Komodo Labuan Bajo ditutup sejak Sabtu 9 November 2024 siang hingga Minggu 10 November 2024 karena terpapar abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Dampak dari penutupan bandara tersebut, sejumlah wisatawan rela menyewa speedboat atau kapal cepat agar bisa keluar dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jalur laut menjadi satu-satunya alternatif untuk bisa menuju bandara yang tak terdampak di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Kepala KSOP Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, mengatakan, para wisatawan menyewa speedboat dari Labuan Bajo tujuan Sape, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dari Sape wisatawan akan menempuh perjalanan darat ke Bima.
Baca juga: Daftar Bandara yang Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT
"Mereka charter beberapa speedboat yang sebenarnya bukan tujuan ke Sape tetapi melakukan pengangkutan penumpang untuk mencari bandara yang tidak terdampak (abu vulkanik). Kita pastikan perjalanan aman, BBM cukup, peralatan keselamatan cukup sehingga bisa melakukan pelayaran ke Sape," kata Stephanus Minggu (10/11/2024) malam.
"Kalau bandara di Labuan Bajo belum bisa terbang kemungkinan besar masih ada beberapa kapal yang melakukan charter ke Sape," lanjutnya.
Stephanus melanjutkan, pemerintah melalui PT Pelni (Persero) juga mendatangkan kapal untuk mengangkut wisatawan yang terjebak di Labuan Bajo.
KM Egon yang sedianya berlayar dari Pelabuhan Waingapu, Sumba, menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, dideviasikan untuk tiba di Labuan Bajo hari ini.
Baca juga: Zona Rekomendasi Gunung Lewotobi Laki-Laki Diperluas, 1.049 Warga dari Tujuh Desa Mulai Mengungsi
"Tadi Kapal Egon mengangkut 100 orang tujuannya ke Lembar Lombok, di sana bandaranya tidak ditutup," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, sejumlah perusahaan pelayaran juga melakukan penyesuaian jadwal kapal untuk memberikan bantuan evakuasi bagi wisatawan yang sedianya terbang dari Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo, tapi batal akibat penutupan aktivitas penerbangan.
"Besok pukul 23.00 ada kapal Tilongkabila yang datang untuk bantu evakuasi, kapal-kapal Dharma Lautan Utama (DLU) juga dipercepat untuk sampai ke Bajo," jelas Stephanus.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga mengirim kapal patroli KN Chundamani P.116 untuk membantu mengangkut wisatawan yang terjebak di Labuan Bajo.
"Ini untuk antisipasi karena masih banyak pelari peserta IFG di sini. Kapalnya sudah bertolak malam ini dari Pelabuhan Benoa (Bali) ke sini (Labuan Bajo)," kata Stephanus.
Sebelumnya, Kepala Bandara Komodo Ceppy Triono, belum bisa memastikan kapan penerbangan di Bandara Komodo Labuan Bajo bakal dibuka.
Hasil paper test yang dilakukan pada Minggu 10 November 2024, antara pukul 14.00-16.00 Wita, landasan pacu Bandara Komodo masih positif terpapar abu vulkanik Gunung Lewotobi.
"Mohon doanya semoga malam ini kelembaban cukup dan akan membuat partikel (abu vulkanik) menjadi turun, dan besok bandara bisa dibuka. Tapi masih menunggu prakiraan lagi dari BMKG, koordinasi kami dengan stakeholder terkait terus berjalan," kata Ceppy.
Gunung Lewotobi Kembali Erupsi
Terbaru, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 meter di atas puncak (± 2.584 m di atas permukaan laut) Minggu 10 November 2024 pukul 19:02 WITA.
Tinggi kolom abu Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi sementara ini ± 2 menit 12 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan dalam enam jam terkahir teramati 5 kali letusan dengan tinggi 1000-1500 meter dan warna asap kelabu.
Sementara itu, teramati Aliran lava arah timur laut sejauh 4340 meter dari pusat erupsi.
Saat ini tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Level IV (Awas) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 9 km pada arah Barat Daya-Barat Laut.
Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.