Laporan Reporter Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sari
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Buntut dari erupsi Gunung Lewotobi di Flores, Nusa Tenggara Timur(NTT) banyak wisatawan Australia yang berlibur di Bali tidak bisa pulang ke negaranya. Mereka terpaksa memperpanjang durasi menginap di hotel.
Baca juga: Universitas Parahyangan Diteror Surat Kaleng Berisi Ancaman Bom, Wisuda Tetap Berjalan Lancar
“Tidak bisa kita lakukan itu (penafsiran rugi book hotel). Tidak mudah pertama kan ini natural disaster jadi masalah alam begitu ada Gunung Erupsi di NTT penerbangan dari Australia mulai tutup ke Bali begitu juga sebaliknya. Sehingga banyak penumpang yang mau kembali ke Australia terpending. Jadi mereka extend di Bali,” kata Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, Jumat(15/11/2024).
Rai juga menegaskan, pihaknya juga tak bisa memperkirakan berapa kerugian hotel di Bali akibat batalnya wisatawan datang. Lebih lanjut Rai mengatakan, extend ini juga bukan keinginan para wisatawan. Sehingga belum bisa dilakukan penghitungan di mana mereka menginap. Sebab belum tentu mereka menginap di hotel yang sama dengan sebelumnya.
Baca juga: Terbang dari Singapura, Pendukung Jepang Ini Ingin Tularkan Budaya Bebersih ke Masyarakat Indonesia
“Iya kalau mereka punya budget, jadi tidak bisa dihitung karena mereka tersebar di ratusan hotel kita tidak dapat data yang valid, tidak subyektif. Extend menambah tingkat hunian tapi kan ada yang cancel. Tapi kan tidak sama kan, banyak yang datang harusnya tentu hotel-hotel yang banyak menerima tamu belum tentu hotel yang sama,” paparnya.
Rai pun berharap, semoga situasi ini segera membaik dan tidak sampai mengganggu high season di Bali. “Semoga tidak sampai mengganggu high season, harapan kami Minggu ini selesai,” tutupnya.
Diketahui Gunung Lewotobi kembali menyemburkan abu vulkanik pada Jumat(15/11/2024) pagi memaksa Wings Air untuk membatalkan sejumlah penerbangan di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT). Dampak abu vulkanik yang menyebar hingga ke ruang udara memicu penutupan sementara beberapa bandara di wilayah ini.
Baca juga: Harga Mahal Kemenangan China atas Bahrain, Pencetak Gol ke Gawang Maarten Paes Jadi Tumbal
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo menyebut masih ada bandara yang belum beroperasi hingga hari ini. Yakni Bandara Frans Sales Lega Ruteng, Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, serta Bandara Frans Seda Maumere.
Sedangkan bandara yang sudah beroperasi antara lain Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandar Udara Soa Bajawa, Bandara Gewayantana Larantuka, Wunopito Lembata, Bandar Udara Lede Kalumbang Tambolaka, Bandara Waingapu, serta Bandara Tardamu Sabu.
Baca juga: Universitas Parahyangan Diteror Surat Kaleng Berisi Ancaman Bom, Wisuda Tetap Berjalan Lancar
Meski sejumlah bandara sudah kembali beroperasi, beberapa maskapai masih membatalkan layanan penerbangan dengan alasan keselamatan.
Sementara itu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Lombok sudah mulai normal lagi hari ini.