"Pertama-teman kami datang ke sini, mengucapkan kepada masyarakat daerah Sumatera Barat dan juga kepada Kepolisian Daerah Sumatera Barat, yaitu turut prihatin dan berbela sungkawa terduga atas berpulangnya salah satu anak buah beliau yang baik di Polda Sumbar, khususnya di Polres Solok Selatan," ujar Arief, dikutip dari TribunPadang.com.
Sejak hari pertama, lanjut Arief, Kompolnas RI sudah bekerja dan juga telah melayat ke rumah duka korban di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kita sudah sama-sama tahu, dan kami datang ke sini untuk melihat secara langsung, apa yang sudah dilakukan oleh Bapak Kapolda Sumbar dan jajarannya," ujarnya.
Ia menuturkan, pihaknya telah mendapatkan sejumlah data dari media maupun laporan yang masuk.
Baca juga: Siswa SMK Semarang Ditembak Mati, Ramai-ramai Bantah Tuduhan Polisi: Dia Anak Baik, Bukan Gangster
Namun, ia tetap mengunjungi Polda Sumbar untuk membuktikan informasi-informasi tersebut.
"Karena kalau misalkan kami datang lebih awal, saya bisa merasakan betapa beratnya tugas-tugas yang dihadapi Polda Sumbar, apalagi media dan masyarakat simpang siur dengan berita-berita," ujar Arief.
Ia juga mengatakan, proses penyelidikan sudah berjalan sesuai aturan.
"Yang jelas proses penyidikan sudah berjalan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan. Begitu juga karena tersangka adalah anggota Polri aktif, ini secara kesimpulan dan secara paralel, kita akan melaksanakan sidang kode etik kepada yang bersangkutan," sebutnya.
Arief menambahkan, kejadian ini merupakan peristiwa luar biasa.
"Kita merasakan kesedihan yang mendalam dari keluarga besar Polri maupun dari keluarga besar yang bersangkutan," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kompolnas Ungkap Fakta Baru: AKP Dadang Berniat Tembak Kapolres Solok Selatan, Motif Belum Terungkap
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPadang.com, Rezi Azwar/Wahyu Bahar)