TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru dari kasus polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Irjen (Purn) Arief Wicaksono selaku Ketua Harian Kompolnas bersama rombongan telah melakukan pengecekan lokasi tersangka AKP Dadang Iskandar yang menembak AKP Ryanto Ulil Anshar.
Diketahui, AKP Dadang merupakan Kabag Ops Polres Solok Selatan.
Sementara korban merupakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan.
Mengutip TribunPadang.com, Arief mengungkapkan fakta bahwa AKP Dadang juga diduga berniat untuk menembak Kapolres Solok Selatan dari jarak dekat.
Namun, motifnya hingga saat ini masih belum terungkap.
Kompolnas RI menemukan ada bekas tembakan di rumah dinas Kapolres Solok Selatan.
"Saya jalan kaki, begitu dari lokasi penembakan agak turun dikit masih di lokasi Mapolres, beberapa meter turun ke bawah ke kiri, di depan itu rumah dinasnya Kasat almarhum sama Kabag Ops, saya ke kiri di sini ada rumah Kapolres," kata Arief.
Bekas tembakan tersebut, ada di kaca rumah hingga tempat tidur.
"Yang ada bekas itu kaca depan, itu tembus sampai ke kursi tamu, lalu di tempat tidur, ini ada kacanya. Kaca pertama, kaca kedua, tiga tembakan (jendela kamar), terus saya cek ke dalam tempat tidurnya kena, bolong," imbuhnya.
Beruntung, Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti selamat setelah ajudannya sigap mengamankan.
Baca juga: Video Kondisi Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan, Tempat Tidur Berlubang Akibat Peluru AKP Dadang
"Rupanya begitu Kapolres dengan ajudan mendengar ada suara tembakan dua kali itu, ajudan membawa masuk ke ruang tengah, kalau nggak, kena itu," ujar Arief.
Diwartakan sebelumnya, Arief Wicaksono mengatakan, penyidikan kasus ini berjalan dengan peraturan yang berlaku.
Arief juga menyampaikan bela sungkawa terhadap meninggalnya korban.
"Pertama-teman kami datang ke sini, mengucapkan kepada masyarakat daerah Sumatera Barat dan juga kepada Kepolisian Daerah Sumatera Barat, yaitu turut prihatin dan berbela sungkawa terduga atas berpulangnya salah satu anak buah beliau yang baik di Polda Sumbar, khususnya di Polres Solok Selatan," ujar Arief, dikutip dari TribunPadang.com.
Sejak hari pertama, lanjut Arief, Kompolnas RI sudah bekerja dan juga telah melayat ke rumah duka korban di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kita sudah sama-sama tahu, dan kami datang ke sini untuk melihat secara langsung, apa yang sudah dilakukan oleh Bapak Kapolda Sumbar dan jajarannya," ujarnya.
Ia menuturkan, pihaknya telah mendapatkan sejumlah data dari media maupun laporan yang masuk.
Baca juga: Siswa SMK Semarang Ditembak Mati, Ramai-ramai Bantah Tuduhan Polisi: Dia Anak Baik, Bukan Gangster
Namun, ia tetap mengunjungi Polda Sumbar untuk membuktikan informasi-informasi tersebut.
"Karena kalau misalkan kami datang lebih awal, saya bisa merasakan betapa beratnya tugas-tugas yang dihadapi Polda Sumbar, apalagi media dan masyarakat simpang siur dengan berita-berita," ujar Arief.
Ia juga mengatakan, proses penyelidikan sudah berjalan sesuai aturan.
"Yang jelas proses penyidikan sudah berjalan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan. Begitu juga karena tersangka adalah anggota Polri aktif, ini secara kesimpulan dan secara paralel, kita akan melaksanakan sidang kode etik kepada yang bersangkutan," sebutnya.
Arief menambahkan, kejadian ini merupakan peristiwa luar biasa.
"Kita merasakan kesedihan yang mendalam dari keluarga besar Polri maupun dari keluarga besar yang bersangkutan," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kompolnas Ungkap Fakta Baru: AKP Dadang Berniat Tembak Kapolres Solok Selatan, Motif Belum Terungkap
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPadang.com, Rezi Azwar/Wahyu Bahar)