"Jam 10.00 pagi kan belum diketahui identitasnya. Dari kelompok Seroja juga tidak mengenali," katanya.
Hingga saat ini penyelidikan masih dilakukan termasuk meminta keterangan anggota polisi yang melepas tembakan
Sosok GRO
GRO yang usianya baru 16 tahun ini dikenal sebagai siswa berprestasi.
Dia juga tergabung dalam anggotas Paskibraka di sekolahnya.
GRO adalah sosok piatu, di Semarang ia tinggal bersama neneknya di Kembangarum Semarang Barat.
Sementara ayahnya, tinggal di Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
"Dia (korban) orangnya baik, tidak bersikap aneh-aneh," ungkap Akbar Deni Saputra, sahabat korban, Selasa (26/11/2024).
Nanang Agus B, staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, menyatakan korban memiliki rekam jejak yang baik selama di sekolah.
"Kalau korban tergabung gangster kami tidak tahu. Namun, rekam jejak mereka (korban) itu baik dan berprestasi. Jadi dihubungkan ke gangster, kesimpulan kami ya tidak," terang Nanang, Selasa (26/11/2024).
(Tribunnews.com/Milani Resti/Seno Tri/Reynas Abdila)