Sedangkan Eko pergi ke bengkel terlebih dahulu, kemudian baru pulang ke rumah.
"Setelah itu saya ke bengkel nambal ban terus saya pulang dulu," ungkap Eko.
Sekitar pukul 13.30 WIB, Eko berangkat ke Madrasah ingin mengambil motor.
Namun, dirinya justru mendapati motornya dalam keadaan terbakar.
Eko pun bergegas ke rumah sakit PKU Muhammadiyah untuk melakukan visum.
Setelah itu, dia melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mayong, Kabupaten Jepara.
Eko sendiri tak merasa memiliki masalah dengan pelaku.
"Sebelumnya tidak ada kejadian apa-apa, saya merasa tidak ada masalahan dengan pelaku," ungkapnya.
Eko mengenal sosok tersebut, yakni tetangga desanya, warga Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara.
"Namanya tetangga desa, sudah kenal," tutur Eko.
Saat ini Eko merasakan nyeri pada bagian luka tembaknya.
"Kondisi masih sehat, tapi merasa nyeri di bagian perut dan kepala pusing, sampun (sudah) berobat," ucapnya.
Terpisah, Kapolsek Mayong, Iptu Yusron, membenarkan soal adanya laporan tersebut.
Pihaknya pun masih melakukan penelusuran atas kejadian tersebut.
"Benar ada laporan tersebut, kami cek TKP," tutur Yusron.
Dia menyebut bahwa senjata yang digunakan pelaku adalah air soft gun.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: Detik-detik Guru Madrasah Jepara Ditembak Saat Jemput Anak, Sempat Diserempet Pelaku.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/Tito Isna Utama)