Identitas korban baru diketahui sekitar pukul 10 pagi, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut.
Menurut Kombes Pol Irwan Anwar, anggota polisi yang terlibat dalam insiden tersebut telah diamankan dan diperiksa oleh Pengamanan Internal (Paminal) Propam untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Peran anggota ini masih dilakukan (pemeriksaan oleh) Paminal," kata Irwan.
Kematian Gamma Rizkynata menjadi duka mendalam bagi keluarga dan kerabatnya.
Korban, seorang anak yatim, tinggal bersama neneknya di Kembangarum, Semarang Barat.
Ayah korban tinggal di Sragen dan telah tiba untuk menyemayamkan jenazah anaknya.
"Kami bingung dan masih dalam kondisi berkabung. Betul (ada luka tembak), tahu-tahu (korban) meninggal," jelas Umi, kerabat korban.
Pihak sekolah menyebut korban dikenal sebagai siswa berprestasi di jurusan teknik mesin.
Dua rekannya, S (16) dan A (17), yang juga mengalami luka tembak dalam insiden yang sama, masih menjalani perawatan dan belum dapat dimintai keterangan karena trauma.
Kasus ini menuai perhatian publik, dengan banyak pihak mempertanyakan klaim polisi terkait keterlibatan korban dalam gangster dan dugaan tawuran di lokasi kejadian.
Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap fakta sesungguhnya di balik tragedi ini.