News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Ketua KPPS di Bima NTB Dibacok Warga Saat Pemungutan Suara, Motifnya Diungkap Pj Gubernur

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 02 berinisial AD di Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, dibacok saat pemungutan suara, Rabu (27/11/2024)

TRIBUNNEWS.COM, BIMA - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 02, Aswadin (32) di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok warga.

Aswadin dibacok saat pemungutan suara di Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Rabu (27/11/2024). 

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka sehingga dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Tak Ditemukan Motif Politik, 3 Pelaku Pembacokan di Sampang Madura Terhasut Informasi Hoaks

Kasatreskrim Polres Bima Iptu Abdul Malik menceritakan, penganiayaan itu berawal korban sedang melaksanakan tugas sebagai ketua KPPS 2.

Pada saat berlangsung pencoblosan, pelaku datang dengan membawa kartu C pemberitahuan sehingga pelaku dapat masuk ke TPS.  

"Saat jarak pelaku dengan korban berdekatan, korban langsung mengeluarkan sebilah parang yang disimpan di pinggang sebelah kiri," terang Malik.

Terduga pelaku melakukan pembacokan sebanyak tiga kali ke arah bagian punggung, leher dan kepala.

"Korban adalah ketua KPPS II Desa waduwani kecamatan Woha Kabupaten Bima yang saat ini sedang melaksanakan tugas," sambungnya.

Ia mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan pihak keluarga agar menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak Kepolisian dan tidak dibenarkan untuk main hakim sendiri.

Ketua KPU Kabupaten Bima Ady Supriadi mengatakan, meskipun ada insiden, proses pemilihan di TPS itu tetap berjalan.

Baca juga: Miris, Pembacokan Saksi Paslon Bupati di Sampang Madura Karena Hoaks Pemukulan Terhadap Kiai

"Dilanjutkan oleh anggota KPPS," katanya. 

Tak pengaruhi proses pemungutan suara

Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB menyebutkan, insiden pembacokan terhadap Aswadin tidak berpengaruh pada proses pemungutan suara di TPS tersebut.

"Enggak ada berpengaruh secara keseluruhan terkait dengan proses pemungutan dan penghitungan suara," kata Ketua KPU NTB, Muhamad Khuwailid di Kantor KPU NTB, Kamis (28/11/2024).

Khuwailid mengatakan, ketua KPPS yang menjadi korban pembacokan tidak diganti melainkan hanya digantikan tugasnya oleh anggota KPPS yang lain. Sehingga proses pemungutan suara di TPS tersebut tetap berjalan baik dan kondusif setelah insiden tersebut.

Insiden pembacokan ketua KPPS ini diduga dipicu karena permasalahan pribadi dan tidak terkait soal pilkada.

Baca juga: Atensi KPU Jatim soal Kasus Pembacokan di Sampang, Aang Kunaifi: Semoga Tidak Terulang

Pembacokan terjadi saat korban Aswadin sedang bertugas sebagai ketua KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 2 Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Rabu (27/11/2024) pukul 08.00 Wita.

Pelaku berinisial AL (32), warga setempat yang saat itu akan memberikan hak suaranya di TPS 2 Desa Waduwani.

Pihak kepolisian Polres Bima menyebutkan, kejadian berawal saat AL hendak memberikan hak suara. Setelah menyerahkan surat pemberitahuan kepada petugas TPS, AL lalu masuk dan duduk di kursi tunggu. 

Saat namanya dipanggil petugas, AL tiba-tiba berdiri dan mengeluarkan parang dari pinggangnya dan membacok korban berulang kali. Warga dan petugas TPS yang ada di lokasi sontak melerai keduanya dan mengamankan pelaku pembacokan.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami sejumlah luka di bagian punggung, leher dan kepala korban. Korban lalu dibawa ke Puskesmas Woha untuk mendapatkan perawatan. Sementara pelaku dibawa ke Mapolres Bima untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Masalah pribadi

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hasanuddin menyebutkan, kasus pembacokan ketua KPPS itu dipicu permasalahan pribadi dan bukan masalah pilkada.

Baca juga: Polisi Kembali Tangkap 2 Terduga Pelaku Pembacokan Saksi Paslon Pilkada Sampang, Celurit Jadi Bukti

"Masalah pribadi, kebetulan tindakan ini bertepatan dengan waktunya dan tempatnya pada saat pemilihan," kata Hasanuddin usai mencoblos di Kota Mataram, Rabu (27/11/2024).

Terkait kasus pembacokan ketua KPPS ini, Hasanuddin telah memberi atensi khusus dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, KPU serta Bawaslu.

"Jadi masalah pribadi bukan masalah pilkada," tegas Hasanuddin. (Tribun Lombok/Kompas.com)

 

Penulis: Toni Hermawan

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Kronologi Ketua KPPS 02 Waduwani Bima Dibacok di TPS

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini