Tidak hanya sekadar membuat, namun Eko juga memastikan bahwa setiap sangkar burung yang ia produksi memiliki daya tahan yang lebih lama dan lebih aman bagi burung peliharaan dibandingkan dengan produk kayu atau bambu.
Memulai bisnis dari bawah bukanlah hal yang mudah. Pasar sangkar burung di Solo sudah didominasi oleh pengrajin kayu dan bambu yang terkenal di seluruh Indonesia, terutama di kawasan Mojosongo yang dikenal sebagai pusat pengrajin sangkar burung.
Eko sadar bahwa persaingan di pasar lokal sangat ketat. Meski demikian, ia merasa yakin dengan kualitas dan keunggulan produknya yang terbuat dari paralon bekas, yang jauh lebih tahan lama dan bebas jamur.
Namun, untuk mengubah pandangan pasar yang sudah terbiasa dengan sangkar kayu atau bambu bukanlah hal yang mudah.
Eko mulai memasarkan produknya secara langsung dari mulut ke mulut, sering menjajakan sangkar burung buatannya di pasar-pasar lokal seperti Pasar Depok Solo.
Tidak jarang, ia harus mendengar keluhan dari pembeli tentang sangkar kayu atau bambu yang mudah rusak, atau bahkan menimbulkan masalah seperti jamur yang berbahaya bagi burung peliharaan.
Semua itu semakin menguatkan tekad Eko untuk berinovasi dan memasarkan produknya lebih luas.
Pada 2017, keberuntungan mulai berpihak kepada Eko ketika ia bergabung dengan Rumah BUMN Solo, sebuah wadah pembinaan bagi pelaku UMKM yang dikelola oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Di Rumah BUMN Solo, Eko mendapatkan pelatihan yang sangat berharga dalam bidang pemasaran online. Dari sini, ia belajar bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
"Jika sebelumnya saya hanya mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut dan pasar lokal, setelah bergabung dengan Rumah BUMN, saya belajar cara memasarkan produk secara online, mulai dari Facebook hingga marketplace. Bahkan, saya belajar cara mengunggah video produk ke YouTube," kenangnya dengan penuh semangat.
Dari pelatihan yang diterima, Eko mulai memperkenalkan produk Eank Solo kepada dunia lebih luas.
Pada tahun 2018, Eko mengirimkan sangkar burung Eank Solo ke luar negeri untuk pertama kalinya.
"Saya tidak pernah membayangkan produk saya bisa sampai ke luar negeri, apalagi Belgia," ucapnya dengan bangga.
Tidak hanya Belgia, sangkar burung Eank Solo juga kini telah sampai ke negara-negara seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Taiwan, Kamboja, bahkan Vietnam dan India.